Bersin adalah reaksi tubuh ketika sedang flu atau mengalami suatu alergi. Meski tampaknya sepele, bersin bisa sangat mengganggu, terutama jika itu terjadi pada anak-anak. Selain itu, bersin yang terjadi secara persisten juga harus diwaspadai, karena itu bisa jadi tanda dari alergi Rhinitis. Berikut adalah penjelasan seputar alergi Rhinitis dan apa saja gejala dari masalah kesehatan tersebut. Yuk disimak!
Apa itu Alergi Rhinitis?
Alergi ini juga sering disebut hay fever. Kondisi ini umumnya dipicu oleh kontak langsung dengan alergen, zat-zat yang dapat menyebabkan alergi. Serbuk sari dan debu adalah jenis alergen yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Keduanya tidak berbahaya, akan tetapi pada orang yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap alergen, reaksi yang ditunjukkan bisa serius. Gejala alergi yang paling sering muncul, antara lain rasa gatal pada mata dan hidung, bersin, atau pilek.
Mengenal Jenis Alergen yang Paling Umum
Alergen adalah zat yang bisa membuat seseorang mengalami reaksi alergi. Saat Anda bersentuhan atau melakukan kontak dengan alergen, tubuh secara otomatis akan merilis histamin. Hormon tersebut bertugas untuk mempertahankan tubuh dari serangan alergen.
Di kehidupan sehari-hari, alergen yang paling sering dijumpai adalah debu, serbuk sari, bulu hewan, air liur hewan, dan jamur.
Siapa yang Paling Berisiko Mengalami Alergi Rhinitis?
Belum ada penelitian yang menyebut secara pasti, apa penyebab dari suatu alergi. Namun, para ilmuwan percaya bahwa itu sebagian besar disebabkan oleh faktor genetika. Artinya, seorang anak berisiko mengalami alergi Rhinitis jika salah satu keluarganya mempunyai riwayat tersebut. Berdasarkan temuan para ahli di National Institutes of Health (NIH), risiko seseorang mengalami alergi akan semakin besar apabila ibunya memiliki masalah yang sama.
Apa Saja Gejala dari Alergi Rhinitis?
Alergi tersebut biasanya ditandai dengan beberapa gejala di bawah ini:
Perlu diingat bahwa reaksi alergi pada masing-masing orang berbeda. Untuk hasil yang lebih akurat, pemeriksaan medis tentu sangat dianjurkan.
Apa beda antara Rhinitis dan Salesma?
Alergi ini akan membuat si kecil mengalami gejala seperti pilek, tetapi tidak disertai demam. Cairan yang keluar dari hidung biasanya terlihat bening dan encer. Gejala ini akan hilang setelah buah hati Anda tidak lagi terpapar alergen.
Jika dibandingkan dengan gejala Rhinitis, Salesma tergolong lebih parah. Ketika anak terkena Salesma, dia akan menunjukkan gejala seperti demam, hidung tersumbat, serta cairan yang keluar dari hidung tampak kental dan berwarna agak kekuning-kuningan. Gejala tersebut biasanya muncul setelah 1-3 hari, usai buah hati Anda terpapar virus penyebab Salesma.
Cara Mencegah Alergi pada si Kecil
Ada dua hal utama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah alergi pada si kecil.
Anda perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh si kecil. Ada banyak cara untuk melakukannya. Salah satu yang paling sederhana adalah rutin mengajaknya berolahraga. Sediakan juga menu sehat dan bergizi untuknya.
Kesehatan Anda dan keluarga juga dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan rumah. Untuk itu, yuk lebih rajin membersihkan dan merawat rumah! Anda juga bisa memanfaatkan alat-alat berteknologi canggih seperti dehumidifier atau air purifier. Keduanya dapat membantu untuk mencegah munculnya jamur, dan sekaligus menjaga kebersihan udara di dalam ruangan.
Untuk mengetahui secara pasti, apakah si kecil mengalami alergi Rhinitis, jangan ragu membawanya ke dokter.