Perlukah Menyekolahkan Anak ke Preschool?

13 November 2016

Pertanyaan mengenai Perlukah Menyekolahkan Anak ke preschool, kelompok bermain, atau yang termasuk dalam kategori pendidikan prasekolah lainnya, masih sering menjadi perdebatan. Di usia balita, anak mengalami masa-masa keemasan, sehingga orang tua perlu untuk memberikan pendidikan yang baik untuk perkembangan anak ke depannya.

Banyaknya lembaga yang memfasilitasi pendidikan anak usia dini, menarik minat orang tua untuk mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah agar mereka bisa bersosialisasi sambil bermain dan belajar. Namun demikian, sebenarnya perlukah menyekolahkan anak ke preschool?

Beda pendapat untuk pertanyaan perlukah menyekolahkan anak ke preschool?

Pendidikan anak usia dini diperlukan untuk menstimulasi perkembangan otak, kecerdasan, dan keterampilan anak. Jika orang tua mampu mengajar anak dengan baik, serta punya cukup waktu dan energi untuk memberikan stimulasi yang tepat untuk perkembangan anak, maka preschool tidak dibutuhkan. Terlebih jika lingkungan rumah memungkinkan anak untuk bermain dengan teman-teman seusianya. Namun jika kondisi yang terjadi adalah sebaliknya, memasukkan anak ke preschool menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Menurut Faisal M.ED, seorang praktisi pendidikan dari Malaysia, tingkat kedewasaan anak untuk menerima aktivitas sekolah rata-rata mulai terbentuk ketika anak menginjak usia 3 tahun. Sebelum usia tersebut, akan lebih baik jika anak belajar sendiri di rumah. Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak.

Pada saatnya nanti, jika anak sudah mulai bosan bermain sendiri di rumah, biasanya dengan sendirinya mereka akan meminta untuk disekolahkan. Ketika anak sudah menunjukkan minat dan kesiapan untuk masuk preschool, maka ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Beberapa faktor tersebut di antaranya:

  1. Mandiri

    mandiri

    Mandiri

Jika anak sudah cukup mandiri, maka mereka sudah mempunyai kesiapan untuk masuk preschool. Kemandirian bisa dilihat dari kemampuan anak untuk memakai sepatu, membuka dan menutup ritsleting, makan, cuci tangan, atau tidur sendiri.

  1. Bisa Mengikuti Arahan

    perlukah menyekolahkan anak ke preschool

    Bisa Mengikuti Arahan

Sebelum masuk preschool, sebaiknya anak sudah bisa mengikuti instruksi. Karena di preschool anak-anak biasanya akan diminta melakukan sesuatu yang mengikuti arahan seperti membereskan mainan, mengambil makanan, atau baris masuk kelas.

  1. Kemampuan Mengomunikasikan Apa yang Ia Butuhkan

    Kemampuan Mengomunikasikan Apa yang Ia Butuhkan

    Kemampuan Mengomunikasikan Apa yang Ia Butuhkan

Meskipun belum berbicara dengan sempurna, namun setidaknya anak sudah bisa mengekspresikan apa yang mereka mau.

  1. Siap Mengikuti Kegiatan Kelompok

    siap-mengikuti-kegiatan-kelompok

    Siap Mengikuti Kegiatan Kelompok

Kegiatan kelompok yang dimaksud seperti duduk tenang selama beberapa saat untuk mendengar cerita, berbagi mainan dengan teman, menyanyi dan menari bersama, dan lain-lain. Biasanya anak di bawah 3 tahun masih agak susah diharapkan bisa bermain bersama anak lain tanpa terlibat pertengkaran seperti berebut mainan.

  1. Bisa Menangani Transisi

    Bisa Menangani Transisi

    Bisa Menangani Transisi

Kegiatan yang dilakukan di preschool berganti-ganti dan terjadwal. Mulai dari kegiatan kelompok, waktu bermain di luar, waktu makan, waktu membaca, dan lain sebagainya. Jika anak belum terbiasa menghadapi peralihan aktivitas, tentu akan menjadi masalah. Namun hal ini bisa dibiasakan dari kecil.

  1. Kesehatan Fisik Anak

    kesehatan-fisik-anak

    Kesehatan Fisik Anak

Setengah hari maupun seharian penuh, preschool akan membuat anak sibuk dengan berbagai kegiatan. Jadi, perlu diperhatikan stamina anak supaya tidak mudah sakit.

Nah, jika menurut Anda anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar tentang berbagai hal, namun tidak mendapat stimulasi yang cukup di rumah, memasukkan anak ke preschool adalah pilihan yang tepat. Di preschool, anak akan bisa mengeksplorasi semua kecerdasannya.

Tetapi jika menurut Anda stimulasi yang Anda berikan sudah sesuai, Anda tidak perlu khawatir anak menjadi kurang pergaulan dan sulit bersosialisasi jika tidak dimasukkan ke preschool. Ada banyak cara yang bisa dilakukan supaya anak bisa mengembangkan keterampilan tanpa mengikuti pendidikan formal. Hal terpenting yang perlu ditekankan adalah kebersamaan dengan orang tua yang peduli dengan perkembangan anak serta memiliki usaha untuk memberikan stimulasi yang tepat sesuai usianya.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
Cara Melatih Kemandirian Anak Tanpa PengasuhTips Mengajar Anak Menggambar Kreatif
All comments (1)
  • […] rutin yang dihadapi para orang tua. Masalah ini pun kerap muncul ketika mereka sudah memasuki usia sekolah, baik playgroup, TK, ataupun SD. Hal ini […] Read More[…] rutin yang dihadapi para orang tua. Masalah ini pun kerap muncul ketika mereka sudah memasuki usia sekolah, baik playgroup, TK, ataupun SD. Hal ini tentu saja tidak boleh didiamkan, terutama karena bisa […] Read Less

    Reply

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!