Kenali Dampak Fatherless Terhadap Perkembangan Psikologis Anak Sejak Dini

1 August 2018

Orang tua memiliki peranan masing-masing terhadap pertumbuhan si kecil. Keduanya saling melengkapi. Bila ada yang hilang satu, maka perkembangan anak akan terlihat cacat atau kurang maksimal. Ibu mengajarkan anak untuk peduli dengan lingkungan, berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Sementara ayah, memiliki peranan dalam proses perkembangan psikologis dan sifat anak. Bagaimana anak bertindak, dapat dilihat dari peran ayah yang ikut dalam mendidik dan mengasuh.

Ben Spencer melalui Daily Mail menyatakan jika seorang anak tumbuh tanpa sosok ayah di sampingnya, dampak fatherless yang didapat ialah perubahan struktur otak secara permanen. Bisa jadi anak mengalami gangguan psikis yang berupa depresi hingga berakibat pada tingkah kenakalan remaja.

Para peneliti di Amerika mengatakan jika 85% anak-anak yang bermasalah, tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah di dalamnya. Begitu pula remaja yang keluar sekolah, sekitar 75% alasannya karena ketidakhadiran sosok ayah yang dapat memberikan contoh dalam bertindak. Tidak ada sosok yang dapat bersikap tegas ketika anak-anak melakukan kesalahan.

Ketidakhadiran sosok ayah atau fatherless tidak hanya terjadi pada anak-anak yang mengalami keluarganya mengalami perceraian atau broken home  dan ayah yang meninggal sejak masih dalam kandungan. Tetapi bisa juga dari ayah yang masih hidup tetapi tidak ikut andil dalam pertumbuhan si kecil.

Alasan Tidak Ikut Memantau Perkembangan Si Kecil

Sosok ayah yang ada tetapi terasa itu, umumnya disebabkan lantaran kesibukan yang membuat ayah tidak memiliki waktu untuk sekadar bersapa atau bermain bersama si kecil. Waktunya dihabiskan untuk bekerja, mencari nafkah untuk pembiayaan keluarga. Tanpa ada sedikit pun waktu yang disisihkan untuk memantau perkembangan si kecil. Alhasil, anak merasa kurang kasih sayang dari ayah. Dampak fatherless ini yaitu:

Anak Lebih Agresif

Dampak Fatherless

sumber : hellosehat.com

Tanpa sosok ayah di sampingnya, anak lebih agresif dan mudah marah. Tetapi, kemarahan yang terjadi tidaklah ditampakkan secara jelas melalui teriakan maupun tindakan. Kemarahan yang ada dipendam hingga akhirnya mengendap dan keluar ketika tubuh si kecil tidak mampu lagi menahannya. Paling buruknya, kemarahan dapat berakhir pada dendam yang mengakar, yang membuat si kecil berusaha untuk menuntaskannya melalui tindakan.

Karena itu, bila ayah tidak mampu melakukan perannya secara maksimal, ibu dapat membantu dengan aktif mengajak anak untuk berkomunikasi, membicarakan permasalahan yang dihadapi dari hati ke hati. Ajarkan anak untuk menyampaikan apa pun yang menjadi kegundahan, dan tidak menyimpannya seorang diri.

Mudah Depresi Ketika Merasa Tertekan

Dampak Fatherless

sumber : vemale.com

Dampak fatherless selanjutnya ialah anak mudah untuk terserang depresi. Ketidakhadiran sosok ayah menyebabkan anak mudah emosional, merasa berbeda dari yang lain, timbul perasaan tidak dicintai oleh sang ayah, dan beranggapan jika ada yang salah pada dirinya hingga sang ayah tidak mau meliriknya meski hanya sejenak.

Rasa-rasa yang terpendam itulah yang nantinya dapat memicu frustrasi hingga depresi. Bila dibiarkan tanpa ada bantuan dalam perhatian baik dari ibu maupun ayah, maka anak dapat mengalami gangguan psikis yang lebih parah. Terlebih bila ayah selalu memberi tekanan dan tuntutan tanpa ada pengertian. Dampak fatherless terparahnya adalah anak bisa dengan mudah melakukan bunuh diri agar tidak perlu lagi merasakan semua tekanan dan perasaan tidak diinginkan tersebut.

Memiliki Kepercayaan Diri Rendah

Dampak Fatherless

sumber : Medcom.id

Salah seorang tokoh nasional yang berjuang memberantas korupsi, pernah mengatakan jika beliau belajar semangat ketegasan untuk membumihanguskan para koruptor dari ayahnya. Hal ini menunjukkan jika peran ayah begitu besar terkait ketegasan dalam bertindak, kedisiplinan, dan prinsip-prinsip hidup. Bila tidak ada sosok ayah yang dapat mengajarkan hal demikian, anak akan lebih mudah minder, merasa tidak percaya diri dengan kemampuannya. Kecuali ibu mampu memberi dukungan dan peran yang hampir setara dengan ayah. Ibu mampu menunjukkan ketegasan dalam bersikap, disiplin, dan tidak terlalu mengedepankan perasaan.

Itulah tiga dampak fatherless yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
Anak Suka Coret-Coret? Ternyata ini lo Manfaatnya!4 Tips Ajarkan Optimisme Pada Anak

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!