Sumber Gambar: Canva
Pagi tadi, saat kami sedang mengajar di Apple Tree Pre-School BSD yang berlokasi di Gedung Educenter BSD, ada kejadian yang bikin kami berpikir. Seorang anak berusia 4 tahun, sebut saja Rara, lagi asyik dengan puzzle activity, tapi matanya terus melirik ke arah tablet yang digunakan miss lain untuk dokumentasi. “Teacher, can I play games?” tanyanya sambil tangannya masih memegang potongan puzzle.
Familiar nggak dengan situasi ini? Di rumah mungkin kamu sering banget lihat si kecil susah fokus saat belajar, tapi begitu ada gadget di dekatnya, mata langsung berbinar dan fokusnya 100%. Kami sebagai pendidik di era digital ini paham banget perjuangan para orangtua. Teknologi memang berkah, tapi bisa jadi tantangan besar untuk mempertahankan fokus belajar anak.
Kabar baiknya, ada strategi sederhana yang bisa kamu terapkan untuk membantu anak fokus belajar tanpa harus sepenuhnya menghilangkan teknologi dari hidup mereka. Yuk, kita bahas!
Memahami Tantangan Fokus Anak di Era Digital
Sebelum masuk ke solusi, kami mau mengajak kamu memahami dulu kenapa fokus anak di era digital ini jadi lebih menantang. Otak anak-anak memang secara natural lebih mudah teralihkan, dan teknologi dengan semua notifikasi, warna-warna cerah, dan stimulasi instannya bikin situasi ini makin kompleks.
Di Apple Tree Pre-School BSD, kami sering mengamati bahwa anak-anak yang terbiasa dengan stimulasi digital yang tinggi butuh waktu lebih lama untuk tenang saat mulai aktivitas yang butuh fokus berkelanjutan. Ini normal kok, bukan berarti anak kamu bermasalah.
1. Overstimulasi dari Lingkungan Digital
Gadget dan media digital dirancang untuk menarik perhatian secepat mungkin. Warna-warna terang, suara-suara menarik, dan sistem reward yang instan bikin otak anak terbiasa dengan stimulasi yang tinggi. Ketika mereka harus fokus pada aktivitas yang lebih halus seperti membaca atau menggambar, rasanya jadi kurang exciting.
Kami sering lihat anak yang baru selesai screen time butuh waktu transisi lebih lama untuk terlibat dengan learning activities. Makanya sangat penting untuk mengatur screen time dan menciptakan waktu penyesuaian.
2. Rentang Perhatian yang Memendek
Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata rentang perhatian manusia menurun dari 12 detik di tahun 2000 menjadi 8 detik di tahun 2015. Bayangkan gimana dampaknya pada anak-anak yang otaknya masih berkembang. Tapi jangan panik, rentang perhatian bisa dilatih!

Sumber Gambar: Appletreebsd.com
5 Strategi Efektif Membantu Anak Fokus Belajar
Berdasarkan pengalaman kami mengajar ratusan anak di Gedung Educenter BSD, ini dia strategi yang terbukti ampuh untuk membantu anak fokus belajar di era digital.
1. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Minim Gangguan
Ini dasarnya banget. Saat anak belajar, pastikan gadget dalam mode silent atau lebih baik lagi, disimpan di tempat yang nggak terlihat. Kami di kelas selalu memastikan bahwa ruang belajar itu bersih, teratur, dan bebas dari gangguan yang nggak perlu.
“But my child needs background music to focus,” kata beberapa orangtua. Kami paham, beberapa anak memang terbantu dengan background sound. Tapi pilih yang instrumental dan konsisten, hindari lagu dengan lirik yang bisa bersaing untuk mendapat perhatian.
Tips praktis: Tentukan area khusus di rumah untuk belajar. Bisa sudut di ruang keluarga atau meja khusus di kamar anak. Yang penting, area ini konsisten digunakan untuk learning activities saja.
2. Terapkan Teknik “Pomodoro” untuk Anak
Teknik ini luar biasa untuk membangun fokus secara bertahap. Untuk anak usia preschool, kami modifikasi jadi versi yang lebih menyenangkan dan sesuai usia. Mulai dengan 10-15 menit fokus intens, lalu istirahat 3-5 menit.
Saat sesi fokus, anak benar-benar terlibat dengan satu aktivitas. “Let’s focus on our coloring for 10 minutes, then we can have a little dance break!” Kami sering bilang begini ke anak-anak. Mereka jadi bersemangat karena ada sistem reward yang jelas.
Yang penting, konsisten. Jangan berkompromi dengan permintaan bermain lebih lama saat waktu istirahat sudah selesai. Anak butuh struktur untuk membangun disiplin internal mereka.
3. Gunakan Pendekatan Pembelajaran Multi-Sensori
Anak-anak belajar lebih baik ketika beberapa indra terlibat. Alih-alih hanya pembelajaran visual, libatkan sentuhan, suara, dan gerakan. Di Apple Tree Pre-School BSD, semua kurikulum kami dirancang dengan pendekatan multi-sensori.
Contoh praktis: Saat belajar huruf A, anak nggak cuma melihat huruf A di buku. Mereka menelusuri huruf A dengan jari di sand tray, menyanyikan lagu tentang huruf A, dan mencari benda yang dimulai dengan A. Ini membuat mereka terlibat lebih lama karena semua indra aktif berpartisipasi.
4. Bagi Tugas Belajar Menjadi Bagian Kecil
Tugas besar terasa memberatkan untuk anak dan bikin mereka kehilangan fokus dengan cepat. Bagi menjadi bagian-bagian kecil yang bisa dikelola. Alih-alih berkata “Ayo kerjakan seluruh halaman buku ini,” coba “Let’s find all the red circles first, then we’ll count them.”
Kami sering gunakan teknik ini saat anak tampak kewalahan. “I can see this puzzle looks big. How about we find all the corner pieces first?” Tiba-tiba, tugas jadi bisa dikelola dan anak mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka.
5. Libatkan Gerakan dan Aktivitas Fisik
Duduk diam untuk waktu lama itu menantang untuk anak-anak. Tubuh mereka butuh bergerak untuk membantu otak fokus. Kami selalu menyertakan jeda gerakan dalam sesi pembelajaran.
“Let’s do 10 jumping jacks before we start our math activity!” atau “Can you walk like a robot to get your crayons?” Gerakan sederhana seperti ini membantu me-reset fokus mereka dan mempersiapkan untuk belajar.

Sumber Gambar: Canva
3 Kesalahan Umum yang Merusak Fokus Anak
Dari pengalaman kami di Gedung Educenter BSD, ini dia kesalahan yang sering dilakukan orangtua tanpa menyadari dampaknya pada fokus anak.
1. Multitasking Saat Menemani Belajar
“I was helping my child with homework while checking emails,” cerita salah satu mama. Anak sangat peka – mereka menyadari when you’re not fully present. Kalau kamu multitasking, mereka juga akan berpikir nggak apa-apa untuk tidak sepenuhnya fokus.
Saat kamu dalam waktu belajar dengan anak, hadir 100%. Simpan ponsel, tutup laptop. Tunjukkan pada mereka bahwa waktu belajar itu penting dan layak mendapat perhatian penuh.
2. Aturan yang Nggak Konsisten tentang Screen Time
“Sometimes I let them watch TV while eating, sometimes not,” inkonsistensi ini membingungkan untuk anak dan membuatnya lebih sulit memahami batasan. Buat aturan yang jelas dan konsisten tentang kapan screen time diizinkan dan kapan saatnya belajar.
3. Menggunakan Layar sebagai Reward Utama
“If you finish your homework, you can play iPad.” Meskipun ini mungkin berhasil jangka pendek, ini memperkuat gagasan bahwa aktivitas non-layar kurang menarik. Coba gunakan reward non-digital seperti extra playtime, cemilan spesial, atau memilih aktivitas besok.

Sumber Gambar: Canva
Mengintegrasikan Teknologi Secara Sehat dalam Pembelajaran
Kami nggak anti-teknologi. Di Apple Tree Pre-School BSD, kami sebenarnya memasukkan teknologi pendidikan dalam kurikulum kami. Kuncinya adalah penggunaan yang disengaja dan seimbang.
Tips Menggunakan Teknologi untuk Pembelajaran
Pilih aplikasi atau konten edukatif yang khusus dirancang untuk belajar, bukan hanya hiburan. Tetapkan batas waktu yang jelas dan patuhi. Yang paling penting, ikut terlibat dengan anak. Jangan gunakan layar sebagai pengasuh.
“What do you think will happen next?” atau “Can you find the red button?” Pertanyaan seperti ini membuat mereka aktif berpikir alih-alih pasif mengonsumsi.
Membantu anak fokus belajar di era digital memang menantang, tapi bukan misi yang mustahil. Kuncinya adalah kesabaran, konsistensi, dan pemahaman bahwa setiap anak itu unik. Beberapa strategi mungkin lebih cocok untuk anak kamu daripada yang lain, dan itu sangat wajar.
Yang penting diingat, fokus adalah kemampuan yang bisa dikembangkan seiring waktu. Dengan pendekatan yang tepat dan latihan konsisten, anak kamu bisa belajar berkonsentrasi lebih baik bahkan di era digital yang penuh gangguan ini.
Kami selalu mengingatkan para orangtua: “Fokus anak itu seperti otot – semakin dilatih, semakin kuat. Dan prosesnya butuh waktu, jadi bersabarlah.”
Kalau kamu butuh dukungan lebih dalam mengembangkan fokus belajar si kecil, kami di Apple Tree Pre-School BSD yang berlokasi di Gedung Educenter BSD siap membantu! Kurikulum kami dirancang khusus untuk membangun kemampuan konsentrasi melalui aktivitas menarik yang sesuai usia.
Ayo bergabung dan lihat sendiri bagaimana si kecil bisa mengembangkan kemampuan fokus yang lebih baik sambil bersenang-senang! Hubungi kami sekarang di WhatsApp atau telepon langsung ke +62 888-1800-900.
Mari bersama-sama ciptakan generasi yang mampu fokus dan berprestasi di era digital!