Bahaya Tas Punggung bagi Anak-Anak

Penggunaan tas punggung oleh anak-anak relatif baru, dimulai sekitar empat dekade yang lalu. Sebelumnya, penggunaan tas punggung atau tas ransel hanya seputar dunia militer atau kegiatan outdoor saja. Setelah itu, tas punggung mulai mendominasi sebagai wadah penampung buku untuk perjalanan menuju dan dari sekolah, menggeser fungsi dan popularitas tali atau sabuk sebagai pengikat, juga tas jinjing dan koper.

Hal ini terjadi karena tas punggung menawarkan kepraktisan dan kelincahan, dua hal yang identik dengan anak-anak. Tapi di balik itu juga dapat menyimpan potensi merugikan—terutama untuk kesehatan si buah hati.

Bahaya Tas Punggung bagi Kesehatan Anak

pixabay.com

Berikut ini beberapa bahaya tas punggung bagi anak-anak yang perlu Anda perhatikan:

Bahaya tas punggung dapat menyerang tubuh pada bagian punggung dan pundak akibat beban yang berlebihan. Beban tersebut akan menarik ke arah belakang, sehingga sebagai penyeimbangnya, anak akan cenderung membungkuk. Untuk jangka panjangnya, hal ini bisa berbahaya bagi postur mereka, mengingat mereka masih dalam masa pertumbuhan.

Cara penggunaan yang tidak benar secara terus-menerus yang hanya menggunakan satu pundaknya akan mengakibatkan penumpuan beban pada pundak, sehingga menjadi tidak seimbang dan semakin lama akan terpelintir.

Amit Gefen dari Departemen Teknik Biomedis Tel Aviv University yang diterbitkan oleh Journal of Applied Physiology setelah proses penelitian mengungkapkan bahwa kerusakan struktur saraf mikro di bahu dapat menimbulkan beragam hasil, mulai dari iritasi sederhana hingga kapasitas saraf yang berkurang akan membatasi respon otot dari sinyal otak,

Hal itu akan menghambat gerakan tangan dan kelincahan jari. Konkretnya, bahaya ini berpotensi membatasi kemampuan menulis atau menggambar pada anak.

Sebenarnya, penelitian ini hanya menggunakan bidang militer sebagai subyeknya, akan tetapi kelak ia akan berlanjut pada anak-anak. Dia memperingatkan tentang bahaya tas punggung sekolah untuk anak. Walaupun antara orang dewasa dan anak-anak tak dapat disamakan persis, perbedaan fisiologis akan mengakibatkan tingkat toleransi dan kerusakan yang berbeda.

Profesor A. Ibrahim dari Universitas Kairo yang meneliti anak-anak dalam rentang usia 8-11 tahun menemukan kesimpulan bahwa tas punggung memiliki dampak negatif pada keseimbangan anak. Ukuran hasil uji batas stabilitas menunjukkan perubahan signifikan dalam waktu reaksi, kecepatan gerakan, dan kontrol arah dengan membawa tas ransel.

Pencegahan

pixabay.com

Untuk mencegah bahaya tas punggung bagi anak Anda, ikuti kiat-kiat berikut:

Itulah penjelasan singkat tentang bahaya tas punggung bagi anak-anak. Semoga menambah wawasan Anda sehingga kian jeli dan bijak.

Exit mobile version