Anak Suka Marah-marah? Ketahui Penyebab dan Solusinya

2 August 2017

Memiliki anak balita terkadang bisa menguras tenaga dan pikiran. Sebab, balita umumnya gemar mencoba hal-hal baru dan bertanya banyak hal yang belum diketahuinya. Di sisi lain, mereka juga bisa lebih mudah marah, terutama jika yang ia inginkan tidak terpenuhi. Ketika anak suka marah-marah, sebagian orang tua mengatasinya dengan memarahinya balik. Padahal, hal tersebut justru membuat anak semakin marah dan menjadi-jadi.

Saat Anda mendapati anak suka marah-marah, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengenali penyebabnya. Setelah itu, barulah Anda bisa mengambil langkah penanganan yang tepat.

    Mengantuk dan Kelelahan

Kelelahan

Kelelahan

Rasa kantuk dan kelelahan kerap membuat anak menjadi lebih sensitif dan mudah marah. Sebab, tubuhnya akan terasa berat dan butuh istirahat. Dalam kondisi demikian, Anda bisa mengajaknya ke kamar untuk beristirahat. Jika berada di luar rumah, carilah tempat yang tenang dan nyaman, seperti di dalam mobil, tempat yang teduh, atau memeluk dan menggendongnya agar ia segera terlelap.

Saat bangun tidur, terkadang anak suka marah-marah. Hal tersebut terjadi karena ia kurang tidur dan harus bangun pagi untuk berangkat ke sekolah. Supaya hal tersebut terulang kembali, usahakan agar ia bisa tidur lebih awal saat malam tiba. Dengan demikian, ia pun bisa bangun dengan tubuh yang segar serta suasana hati yang lebih baik.

    Dilarang Orang Tua saat Akan Meminta atau Melakukan Sesuatu

Melarang Anak

Melarang Anak

Setiap orang tua tentu berharap agar bisa memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Namun terkadang, anak suka marah-marah hanya karena dilarang saat akan melakukan atau meminta sesuatu, yang menurut orang tua, sebenarnya itu tidak perlu. Sebagai orang tua, Anda tidak harus selalu menuruti keinginan anak. Sebab, itu berarti Anda membiarkannya tumbuh menjadi anak yang manja, serta menghambatnya untuk berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Jika sekiranya hal yang diminta itu baik dan penting, tentu Anda perlu memberikannya. Namun jika permintaan tersebut tidak penting, hanya karena rasa iri akan milik temannya atau bahkan bisa berbahaya untuk dirinya, Anda harus bisa dengan tegas melarangnya. Kemudian, berikan penjelasan yang logis agar ia dapat memahami maksud baik dari larangan Anda tersebut.

     Sering Dimarahi

Selalu Di Marahi

Selalu Di Marahi

Terkadang, anak suka marah-marah karena sering dimarahi oleh orang tua. Pada usia balita, anak akan mudah merekam dan meniru perilaku orang tua. Dengan melihat orang tua yang sering marah-marah, anak pun akhirnya berpikir bahwa hal tersebut adalah tindakan yang wajar. Akhirnya, cara ini ia lakukan untuk mengekspresikan emosinya. Bahkan tidak jarang, ia juga menggunakan sikap marah-marah hanya untuk menarik perhatian atau agar keinginannya bisa dituruti.

Untuk itu, setiap orang tua hendaknya mampu memberikan contoh yang baik untuk anak. Rawat ia dengan penuh kesabaran. Jika ia melakukan kesalahan, kontrol kemarahan Anda dengan bersikap tegas tanpa harus menggunakan nada tinggi. Kemudian, berikan nasihat dan pelukan erat agar dia selalu percaya bahwa Anda selalu menyayanginya.

     Merasa Dibohongi

Anak Di Bohongi

Anak Di Bohongi

Saat jengah dengan berbagai pertanyaan anak, orang tua terkadang terpaksa mengatakan suatu hal yang tidak sesuai fakta. Hal tersebut juga mereka lakukan dengan alasan untuk menenangkan anak. Padahal, anak juga bisa menyadari bahwa tidak semua yang dikatakan orang tua benar. Alhasil, anak suka marah-marah karena merasa sudah dibohongi oleh orang tua. Jika sudah begitu, siapa yang salah?

Meskipun terkadang sulit diterima, ada baiknya Anda selalu jujur kepada anak dengan mengatakan semua hal sesuai fakta. Anak yang dididik dengan kejujuran akan tumbuh sebagai pribadi yang jujur. Selain itu, mereka pun bisa sepenuhnya percaya kepada orang tua dan mengerti kondisi sebenarnya sehingga menjadikannya tidak mudah marah-marah lagi. Banyak faktor yang menjadikan anak suka marah-marah. Namun dengan kesabaran dan komunikasi yang terbuka, ia pun bisa mengerti bahwa orang tua selalu menyayanginya.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
Tips Mengajarkan Anak Melindungi DiriHindari 5 Kesalahan Ini Saat Berbicara pada Anak!

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!