Kenali ciri-ciri PTSD sejak dini sebelum Terlambat!

11 June 2018

PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder merupakan gangguan kesehatan mental akibat trauma yang dialami, seperti kecelakaan, kebakaran, bencana alam, maupun pelecehan dan kekerasan. PTSD dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Namun, bagi anak-anak terdapat gejala yang sedikit berbeda selain ketakutan dan kecemasan berlebihan. Setelah trauma terjadi, anak-anak akan merasa gelisah, bahkan seperti orang bingung. Tidak jarang, mengompol menjadi pilihan ketika si kecil tidak mampu lagi mengatasi rasa cemas yang terus menyerang setelah trauma terjadi.

 

Gejala PTSD

ciri-ciri PTSD

Sumber : vvox

Lebih jelasnya, ciri-ciri PTSD yang ada pada anak-anak adalah sebagai berikut:

 

Mereka ulang kejadian melalui permainan

ciri-ciri PTSD

Sumber : dailycommercials

 

Kenangan yang terus tergambar di alam bawah sadar, membawa tangan anak untuk mereka ulang kejadian penyebab trauma dalam bentuk permainan secara tidak sadar. Seperti, anak mengalami trauma akibat kecelakaan mobil yang dialami orang tua. Maka, tanpa sadar anak mereka ulang kejadian dengan memainkan dua mobil-mobilan yang mengalami kecelakaan beserta jeritan yang dia dengar. Kemudian, ketika anak mulai menyadari apa yang telah dia lakukan, dia bisa menangis hingga histeris, atau diam dengan tatapan kosong dan memilih menyendiri. Kemudian, kejadian tersebut akan terus berulang selama memori mengenai kejadian traumatis masih ada.

 

Susah tidur dan bermimpi buruk

ciri-ciri PTSD

Sumber : ospedalebambinogesu

 

Perasaan gelisah dan takut sesuatu yang buruk akan terjadi padanya ketika tidur, membuat anak mengalami gangguan insomnia. Terlebih ketika memori traumatis tersebut menjelma menjadi sebuah mimpi buruk, anak akan semakin takut untuk sekadar memejamkan mata. Bila tidak segera ditangani, kesehatan si kecil yang akan terganggu karena tidak pernah diistirahatkan sebagaimana mestinya.

 

Kurang responsif dan menghindari penyebab trauma

ciri-ciri PTSD

Sumber : huffingtonpost

 

Secara emosional, anak menjadi kurang responsif. Mereka akan menarik diri dari lingkungan dan memiliki kepribadian yang anti sosial. Bahkan, menjauh dari orang-orang yang dapat mengingatkan dengan trauma yang dialami. Anak-anak pun akan lebih memilih pindah ke tempat baru yang asing, daripada harus bertahan di tempat yang memicu ingatan akan kejadian penyebab trauma dan bertemu orang-orang yang terlibat di dalamnya.

 

Perubahan emosi menjadi destruktif

ciri-ciri PTSD

Sumber : heysigmund

 

Emosi si kecil juga akan berubah secara drastis. Dari yang biasanya ceria dan mudah bergaul dengan orang, termasuk teman sebaya, maka setelah trauma terjadi, reaksi yang dikeluarkan dapat berbeda. Anak menjadi mudah marah dan tersinggung akibat sesuatu, sekalipun hal sepele yang tidak berhubungan dengan trauma.

Agresif, menampakkan sikap bermusuhan pada semua orang serta sikap destruktif pada diri sendiri juga dapat terjadi ketika PTSD sudah naik ke tingkat berat. Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang mengalami PTSD dapat menyakiti diri mereka sendiri di saat sendiri, hanya untuk menghilangkan rasa sakit akibat trauma. Umumnya perilaku ini terjadi pada anak yang mengalami kekerasan atau pelecehan seksual sewaktu kecil.

 

Sulit diajak berkomunikasi

ciri-ciri PTSD

Sumber : kidspa

 

Lantaran anak-anak penderita PTSD menarik diri dari lingkungan, maka komunikasi sulit untuk dilakukan. Terutama bagi anak yang baru saja mengalaminya. Mereka cenderung membangun benteng untuk tidak membiarkan orang lain mengusik keadaannya, sekalipun tengah menyendiri dalam kekosongan. Bahkan, rasa percaya anak pada orang lain akan menurun dan susah untuk dibangun kembali. Apalagi jika membuatnya haus terbuka. Dibutuhkan usaha keras untuk bisa membuat anak yang mengalami PTSD mau berbagi cerita.

Itulah 5 ciri-ciri PTSD yang dapat terjadi pada anak setelah suatu peristiwa terjadi. Dekati terus si kecil dan berikan kasih sayang ketika gejala PTSD mulai terlihat. Jangan abaikan mereka dan usahakan untuk menutup sementara akses ke hal-hal penyebab trauma agar anak dapat sembuh dan pelan-pelan lupa akan kejadian tersebut. Datangi ahli untuk berkonsultasi agar lebih cepat proses penyembuhannya.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
3 Dampak Negatif Anak Sering Berpindah Sekolah4 Terapi Untuk Anak Saat Culture Shock Di Negara Asing

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!