Ini Dia 5 Kiat Menanamkan Jiwa Kompetitif Pada Anak

3 June 2019

Bagaimana cara membuat anak lebih kuat dan mampu menghadapi segala tantangan yang hadir dalam hidupnya? Salah satunya tentu adalah dengan mengembangkan jiwa kompetitif dalam diri anak. Ya, jiwa kompetitif sangat berguna untuk bisa menggapai keinginannya kelak dan juga menjadikan anak pribadi yang tidak mudah menyerah.

Lalu, bagaimana cara membuat anak memiliki jiwa kompetitif? Bagaimana cara membuat anak berani mengejar apa yang dia inginkan dan bermental baja, tetapi tetap dalam kadar yang wajar? Simak yuk tipsnya di sini:

Tidak Mengekang Anak

Jiwa Kompetitif

pixabay.com

Wajar kok, bila Anda merasa insecure terhadap anak dan ingin selalu melindungi serta mengarahkannya. Namun, jangan terlalu sering melarang anak untuk mengekspresikan diri. Selama yang dia lakukan itu positif, mengapa tidak?

Terlalu sering melarang anak tanpa alasan yang jelas dan mengekangnya, akan membuat jiwa kompetitif anak menjadi berkurang dan membuatnya pasif. Dia pun akan takut dengan segala tantangan di depan dan ragu mencoba hal baru.

Semangati Anak Saat Gagal

Jiwa Kompetitif

pixabay.com

Kegagalan memang sesuatu yang amat sangat menyakitkan, terutama bagi anak kecil. Seringkali, orangtua pun ikut kecewa saat anak gagal kemudian meluapkannya dengan memarahi anak atau mengatakan bahwa dia kurang berusaha.

Apabila anak sudah berusaha menggapai sesuatu dan dia gagal, sebagai orangtua, Anda sebaiknya menyemangati anak dan melihat potensi dalam diri anak. Bangkitkan keberaniannya supaya jiwa kompetitif anak tumbuh.

Arahkan Minatnya

Jiwa Kompetitif

pixabay.com

Bila anak memiliki minat positif akan suatu hal, maka arahkan minat itu menjadi sesuatu yang produktif dan juga dapat menunjang potensi anak. Misalnya, anak suka dengan gadget, maka arahkan hal tersebut untuk sesuatu yang membangun. Unduh aplikasi-aplikasi yang dapat mengasah kreativitas dan keingin tahuan anak.

Sebagai orangtua, Andalah orang yang bertanggung jawab untuk melihat potensi anak, kemudian mengembangkannya. Jangan sampai anak merasa tidak didukung dan kemudian malas melakukan berbagai macam hal.

Jadi Tempat Berkeluh Kesah

Jiwa Kompetitif

pixabay.com

Anak Anda tengah mengeluh atau bercerita mengenai masalah yang sedang dia hadapi? Bagi orang dewasa, masalah anak-anak memang terlihat remeh dan tidak penting untuk dipikirkan dalam. Namun, hal itu tentu saja berbeda dengan apa yang ada di dalam pikiran anak-anak.

Kalau Anda meremehkan masalah anak, maka anak pun jadi merasa tidak diperhatikan dna malas untuk melakukan perbaikan dalam dirinya. hal ini juga akan membuat anak menjadi pribadi yang pendendam serta malas untuk berusaha.

Jangan sampai anak merasa selalu sendirian, ya. Sesibuk apa pun Anda, tetapi perhatikan keperluan anak dan perhatikan perasaannya. Ingat, anak harus selalu menjadi prioritas utama lho dalam kehidupan Anda, dan ini bukan hanya sekadar masalah fisik semata.

Tidak Membandingkan Anak

Jiwa Kompetitif

pixabay.com

Apakah Anda pikir, membandingkan anak dengan orang lain akan membuat jiwa kompetitif anak menjadi terasah? Tidak juga. Anak justru malah akan merasa rendah diri atau malah terlalu ambisius. Ini jelas tidak sehat lho bagi mentalnya.

Ketimbang membanding-bandingkan anak, mengapa tidak fokus pada diri anak? Bangun potensinya, kurangi mengkritik anak dengan cara yang kasar, dan semangati anak. Tidak perlu terus-menerus melihat orang lain, ya. Lagipula, setiap anak itu unik dan memiliki milestone-nya masing-masing. Jangan minder karena anak belum bisa melakukan apa yang sudah bisa dilakukan anak lain.

Keadaan yang kondusif di rumah serta orangtua yang senantiasa berpikir positif akan mampu membuat jiwa kompetitif anak terasah dan membuatnya berani menghadapi segala tantangan dalam kehidupan. Bagaimana, sudah siap mencetak anak pemberani?

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
5 Cara Membuat Game Bermanfaat Buat Perkembangan Anak5 Hal Tentang Anak yang Sebaiknya Tidak Ditampilkan Orangtua di Media Sosial

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!