5 Macam Stimulasi Motorik Anak di Bawah 6 Tahun agar Tidak Kecanduan Gawai

1 May 2018

Penggunaan gadget atau gawai saat ini sudah lumrah dilakukan hampir semua orang. Entah itu untuk sarana komunikasi, pekerjaan termasuk sarana hiburan. Tak terkecuali orang tua yang masih memiliki anak kecil. Banyak yang mengenalkan gawai pada anak dengan alasan untuk menenangkan anak saat menangis atau memberikan permainan yang menyenangkan. Namun tahukah Anda bahwa memberikan gawai terlalu dini dapat menghambat stimulasi motorik anak?

Gawai yang dimainkan dengan layar sentuh dapat membuat anak kehilangan stimulasi halus lain pada tangan seperti menggenggam atau mencengkeram. Selain itu dengan bermain gawai anak akan lebih banyak duduk daripada bergerak aktif. Apalagi jika anak menjadi kecanduan gawai dan tak bisa lepas sama sekali. Tentu hal tersebut akan mengganggu kegiatan yang lain. Nah alih-alih memberikan gawai, Anda dapat mencoba kegiatan yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikut untuk meningkatkan stimulasi motorik anak di bawah 6 tahun.

 

Bermain lempar tangkap bola

Stimulasi Motorik Anak

Romper

Meski sederhana, permainan ini dapat melatih motorik kasar sekaligus koordinasi mata dan anggota gerak anak. Pakai bola tenis dan lemparkan pada anak dari jarak tertentu. Anda dapat mulai dari jarak dekat terlebih dahulu lalu semakin menjauh bila anak telah mahir. Minta anak untuk menangkap bola dengan tepat dan melemparkannya kembali pada Anda. Stimulasi motorik anak ini dapat dilakukan mulai anak usia 2 tahun.

 

Lompat satu kaki

Stimulasi Motorik Anak

gameonfamily

Apakah Anda ingat permainan engklek dengan kotak-kotak lalu lompat dengan satu kaki di atasnya yang sering dimainkan di masa kecil? Ternyata selain menyenangkan dan menyehatkan, permainan ini juga sangat efektif untuk stimulasi motorik anak. Anak akan melatih motorik kasar kakinya untuk melompat sekaligus menjaga keseimbangan. Untuk memainkan permainan ini, tentu anak membutuhkan teman dan tempat bermain yang memadai. Hal ini juga akan mendorongnya bergerak aktif dan bersosialisasi daripada hanya duduk bermain gawai seharian.

 

Bermain gunting-tempel

Stimulasi Motorik Anak

ilslearningcorner

Menggunting dan menempel kertas dengan pola tertentu akan melatih motorik halus anak dalam keterampilan tangan. Kini telah banyak tersedia buku gunting-tempel untuk anak di toko buku. Anda dapat mulai mengajarkannya sejak anak usia 3-4 tahun. Namun Anda juga perlu berhati-hati dengan gunting yang tajam. Bila memungkinkan belikan gunting kertas tumpul khusus untuk stimulasi motorik anak dengan bermain gunting-tempel kertas ini.

 

Menggambar dan mewarnai

Stimulasi Motorik Anak

Pixabay

Kegiatan yang satu ini disenangi hampir semua anak di bawah 6 tahun. Dari awalnya hanya mencoret-coret kertas, Anda dapat mulai mengarahkannya untuk menggambar sebuah bentuk dan mewarnainya dengan pensil warna atau krayon. Hal tersebut akan membantu melatih motorik halusnya dalam menggenggam dan koordinasi gerakan halus jari-jari untuk menggerakkan pensilnya. Siapa tahu pula dari hanya stimulasi motorik anak dengan menggambar dan mewarnai Anda akan menemukan bakat awalnya di bidang seni rupa.

 

Bermain tanah liat/lilin mainan

Stimulasi Motorik Anak

aol

Membuat berbagai bentuk dengan tanah liat atau lilin mainan, akan meningkatkan motorik halus dan memperkuat imajinasi anak. Anda dapat mengajarkan untuk membuat bentuk dasar seperti bulatan atau bentuk pipih lalu menyatukannya menjadi benda atau hewan tertentu. Permainan ini bisa mulai dikenalkan pada anak usia 5 tahun yang sudah bisa memahami mana benda yang boleh ditelan dan tidak. Jangan lupa juga untuk menjaga kebersihan seperti cuci tangan setelah bermain agar sisa bahan yang dipakai tidak ikut tertelan saat akan makan.

Nah itulah tadi beberapa stimulasi motorik anak yang dapat dilakukan oleh orang tua di rumah. Selain melatih motorik, berbagai kegiatan bersama orang tua tersebut juga bisa memperkuat hubungan orang tua dan anak. Jangan sampai melewatkan masa kecilnya begitu saja dengan interaksi yang minim dan menyesal di kemudian hari.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
4 Tips Membuat Youtube Aman bagi Anak Anda5 Alasan Mengapa Seni Tari Penting untuk Anak Usia Dini

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!