5 Cara Efektif Menghadapi Anak Pemalu dan Susah Adaptasi

19 November 2016

“Kalau di rumah si anak aktif dan tidak pemalu, bisa menyanyi atau berdoa keras-keras, serta bermain dengan riang bersama adik atau kakaknya. Tapi masalahnya, kenapa ketika di sekolah TK dia sangat pendiam dan pemalu? Tidak mau bermain bersama teman-temannya, kadang kalau ditanya juga tidak mau menjawab, bahkan sangat susah jika diminta maju ke depan kelas.”

Pada dasarnya, tidak ada anak yang dilahirkan dengan sifat pemalu. Sifat pemalu muncul karena beberapa faktor, salah satunya faktor lingkungan tempat dia belajar. Bagi sebagian anak, gejala emosi tersebut merupakan reaksi atas proses adaptasi yang harus dilaluinya ketika memasuki lingkungan yang berbeda dari yang biasa ia temui. Di lingkungan yang berbeda ini, anak membutuhkan waktu untuk membentuk rasa aman dan nyaman bersama dengan teman-teman baru, guru baru, suasana baru, sekaligus rutinitas baru.

Ketika menghadapi anak yang berperilaku demikian, apa yang harus kita lakukan?

Untuk mengatasi rasa malu pada anak, utamanya ketika berada di sekolah TK, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai orang tua, antara lain:

Beri Stimulasi dan Ajari Anak Bersosialisasi

beri-stimulasi-dan-ajari-anak-bersosialisasi

Beri Stimulasi dan Ajari Anak Bersosialisasi

Terus beri latihan dan stimulasi pada anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik dari segi bahasa maupun sikap tubuh. Kenalkan anak dengan lingkungan dan kelompok yang berbeda-beda agar mereka tidak canggung ketika menghadapi orang yang baru dijumpainya. Ajari anak cara menyapa orang yang baru dikenalnya, bagaimana cara mengucapkan terima kasih, cara meminta tolong, dan lain-lain.

Demikian juga saat berada di sekolah baru, berikan waktu dan kesempatan pada mereka untuk mengenal lingkungan barunya. Jangan langsung dipaksa untuk mengikuti rutinitas belajar, masuk kelas, dan lain sebagainya. Ketika anak masih merasa canggung, orang tua bisa mendampingi, kemudian secara perlahan membiarkan anak bermain sendiri. Ketika anak telah merasa nyaman dengan lingkungan barunya, maka rasa canggung pun akan segera hilang dengan sendirinya.

Ingatkan Kelebihan Anak

ingatkan-kelebihan-anak

Ingatkan Kelebihan Anak

Pada dasarnya setiap anak memiliki keunikan sendiri-sendiri. Karenanya, jelaskan pada mereka bahwa dia juga memiliki kelebihan seperti teman-teman yang lain, meski tidak dalam tataran yang sama. Hal-hal kecil seperti ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak untuk berinteraksi dengan orang lain.

Jangan Pernah Memaksa Anak

jangan-pernah-memaksa-anak

Jangan Pernah Memaksa Anak

Rasa percaya diri bisa dimunculkan dengan memberikan ruang pada anak untuk menentukan sendiri apa yang menjadi keinginannya. Upaya pembentukan rasa percaya diri pada anak bisa dilakukan secara bertahap dan tidak memaksa. Misalnya, ketika anak belum mau tampil di depan kelas, biarkan anak untuk mengamati dulu. Tindakan memaksa justru akan membuat perasaan anak semakin tidak nyaman.

Hindari Memberi Label pada Anak

hindari-memberi-label-pada-anak

Hindari Memberi Label pada Anak

Pemberian label negatif pada anak akan memberi penguatan tentang konsep diri yang negatif. Akibatnya, anak akan selalu memandang dirinya negatif dan itu juga akan mempengaruhi tindakannya. Kata-kata yang melabeli, seperti “pemalu amat sih” atau “adik kok pemalu,” justru akan membuat anak semakin menarik diri dari lingkungannya.

Orang Tua Adalah Contoh Terbaik

orang-tua-adalah-contoh-terbaik

Orang Tua Adalah Contoh Terbaik

Orang tua adalah sumber belajar anak yang terdekat. Segala tingkah laku orang tua menjadi contoh yang akan ditiru oleh anak-anaknya. Jika anak melihat orang tuanya kurang percaya diri, anak pun akan mencontoh hal yang sama. Sayangnya, kebanyakan orang tua kadang tidak sadar bahwa mereka telah menciptakan suatu lingkungan yang membuat anaknya menjadi pemalu. Padahal, seorang anak akan belajar dari apa yang ia terima, apa yang ia amati, dan apa yang ia rasakan dari orang tuanya.

Pemalu itu lebih karena sikap, bukan karena kepribadian atau bawaan lahir. Karenanya, rasa malu dan susah adaptasi anak ketika memasuki sekolah TK bisa diatasi dengan dukungan dan perhatian serta contoh dari orang-orang terdekat.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
6 Alasan Penting Mengapa Kita Harus Belajar KomputerBeginilah Cara untuk Selamatkan Anak dari Antipati Terhadap Sekolah

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!