Tips Mengatasi Anak Rewel Minta Mainan

Keinginan anak di usia 2 tahun ke atas biasanya sulit dibendung, Ayah Bunda, terutama saat mereka melihat orang tuanya sanggup memberikan apa yang mereka inginkan. Namun, selalu menuruti kemauan anak bukan hal yang baik lho. Anak juga harus belajar bahwa tidak semua keinginan mereka akan dipenuhi oleh orang tua. Contohnya ketika Anda mengajak anak jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, tiba-tiba anak anda merengek minta mainan namun anda tidak mau membelikannya. Alhasil, anak tantrum minta mainan di pusat perbelanjaan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi hal ini? Tenang, anda tidak sendiri. Banyak orang tua yang juga mengalami permasalahan seperti Anda. Berikut adalah tips mengatasi anak tantrum minta mainan yang bisa jadi bahan diskusi Ayah Bunda di rumah.

Kenali Tantrum Terlebih Dahulu

Tantrum sendiri didefinisikan sebagai kemarahan atau rasa frustrasi anak yang diungkapkan dengan cara ekstrem seperti menangis, berteriak, memukul diri sendiri, melempar benda-benda di sekelilingnya, jatuh ke tanah atau ke lantai, bahkan bisa jadi sampai melukai orang lain. Saat mengungkapkan kemarahan, anak-anak punya caranya sendiri seperti menangis dengan volume yang keras atau bahkan diam saja tidak mau menjawab pertanyaan orang tuanya. Tantrum ini adalah versi paling dahsyat dari anak-anak dalam mengungkapkan kemarahan.

Tantrum seringkali terjadi saat anak-anak merasa lelah dan lapar, atau bahkan sekadar minta perhatian dari orang tua. Terjadinya tantrum juga dipengaruhi oleh tingkat emosi masing-masing anak. Mereka yang memiliki emosi tinggi biasanya rentan tantrum.

 

Aturan Nomor 1, Jangan Menenangkan Anak

Apabila situasi masih terlihat aman terkendali, anda tidak perlu menenangkan anak tantrum minta mainan. Namun apabila si kecil mulai menyakiti diri sendiri seperti memukul kepala, kemudian melemparkan barang-barang, atau terlihat akan muntah, Ayah Bunda bisa segera mencoba menghentikan tangis si kecil dengan menggendongnya dan membawanya jauh dari keramaian.

Saat Anda sudah di daerah yang cukup sepi dan tangis buah hati mulai reda, Anda bisa mencoba menjelaskan padanya bahwa berteriak-teriak di tempat umum dan ramai orang adalah hal yang tidak baik. Tegaskan pada anak Anda apabila ingin marah kepada Ayah Bunda, tahan sampai Anda sekeluarga berada di tempat yang sepi.

Jangan Bersuara Lebih Kencang Daripada Anak

Banyak orang tua yang kesal mendengar anaknya berteriak dan menangis dengan suara kencang di muka umum, bahkan tak segan-segan mereka memarahi anak dengan suara yang jauh lebih keras dari anak. Ingat, Anda sedang di tempat umum, memarahi anak tantrum minta mainan dengan suara yang lebih keras malah akan semakin menarik perhatian orang.

Anda perlu tenang saat menghadapi anak yang tantrum, Ayah Bunda. Tersenyumlah ketika Anak mulai mengamuk di pusat keramaian. Semakin suara anak Anda kencang, Anda harus semakin memelankan suara diri sendiri. Selanjutnya, Anda bisa menawari anak bermain di pusat mainan anak daripada beli mainan. Setelah tangisnya reda, jelaskan padanya bahwa saat ini Anda tidak memiliki cukup uang untuk membeli mainan tersebut. Jadi, apabila anak Anda ingin membeli mainan tersebut, maka dia harus menabung untuk mendapatkannya.

 

Tetapkan Perjanjian

Sebelum berangkat ke pusat perbelanjaan, ada baiknya Anda memiliki perjanjian dengan si kecil bahwa Anda hanya akan membeli keperluan dapur dan tidak akan membelikannya mainan. Anak Anda juga dilarang untuk berteriak dan menangis saat berada di pusat perbelanjaan. Minta buah hati Anda untuk mengulangi informasi yang sudah Anda berikan, misalnya, “saya berjanji tidak akan menangis dan berteriak di pusat perbelanjaan karena kita hanya akan membeli kebutuhan dapur, saya berjanji tidak akan meminta mainan”. Pengulangan perjanjian dan konsistensi adalah langkah awal menghindarkan anak tantrum minta mainan.

Nah, itu dia empat tips mengatasi anak tantrum minta mainan saat berada di pusat perbelanjaan, Ayah Bunda. Semoga dapat membantu. Selamat mencoba!

Exit mobile version