Tips Mengatasi Anak yang Suka Menangis

7 August 2017

Tidak semua balita mampu mengekspresikan keinginannya. Salah satu cara yang kerap mereka lakukan agar yang diinginkan segera dipenuhi orang tua adalah dengan menangis. Hal ini umum terjadi saat mereka diajak ke pusat perbelanjaan. Demi menghindari rasa malu karena dilihat banyak orang, orang tua tentu saja lebih memilih cara cepat, yakni segera membelikan benda yang diminta anak.

Akhirnya, anak pun menjadi terbiasa menggunakan tangisan sebagai senjata untuk meminta sesuatu. Lalu, bagaimana sebenarnya cara yang tepat untuk mengatasi anak yang suka menangis? Jika anak terlalu sering menangis, orang tua harus segera mencari tahu akar masalahnya. Untuk itu, berikut beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anak yang suka menangis.

    Hadapi dengan Tenang

 

Hadapi anak Dengan Tenang

Hadapi anak Dengan Tenang

Saat melihat anak yang menangis, apalagi sampai menjerit-jerit, orang tua kerap merasa panik. Sebagian dari mereka memilih untuk menghentikan tangis anak dengan cara memarahinya. Alhasil, tangis anak pun semakin keras dan menjadi-jadi. Untuk mengatasi anak yang suka menangis, orang tua sebaiknya tetap bersikap tenang dan bisa mengontrol diri. Setelah itu, tanyakan apa yang ia minta. Anda tidak perlu selalu menuruti keinginannya, terlebih jika itu tidak berguna untuknya. Saat keinginannya tidak bisa Anda turuti, sebaiknya berikan pilihan lain yang cukup menarik. Misalnya, saat anak meminta mainan berbahaya, Anda bisa menawarinya untuk pergi ke tempat bermain atau membelikannya es krim.

    Melalui Komunikasi Terbuka

Komunikasi Terbuka

Komunikasi Terbuka

Komunikasi antara anak dan orang tua memiliki peranan yang cukup penting bagi perkembangan mental dan karakter anak. Jika komunikasi tersebut tidak berjalan baik, anak cenderung sulit mengungkapkan perasaannya sehingga lebih memilih jalan menangis atau marah-marah dengan harapan agar orang tua bisa mengerti. Mengatasi anak yang suka menangis atau marah-marah bisa Anda lakukan dengan terlebih dahulu memperbaiki pola komunikasi Anda dengannya.

Mintalah anak untuk sering-sering bercerita tentang ia dan teman-temannya. Jadilah pendengar yang baik untuknya. Posisikan diri Anda sebagai sahabat yang mampu memahaminya. Apresiasi kebaikan-kebaikannya dengan pujian. Namun, tetap berikan nasihat yang ia perlukan. Dengan begitu, ia pun akan merasa diperhatikan. Sementara saat ia meminta sesuatu dan Anda harus melarangnya, sampaikan dengan tegas larangan dan alasan Anda tersebut dengan bahasa yang halus sehingga tidak menyakiti perasaannya. Jadi, ia pun bisa mengerti bahwa orang tua melarang bukan karena tidak sayang, melainkan untuk kebaikannya.

    Berikan Rasa Aman

Memberi Rasa Aman

Memberi Rasa Aman

Tangis pada anak bisa terjadi karena adanya rasa cemas, gugup, takut, dan tidak nyaman. Saat berada di tempat baru atau bertemu orang baru, mereka biasanya akan merasa was-was dan segera menangis. Sebab, ia membutuhkan rasa aman, yang biasanya hanya bisa diperoleh saat bersama orang tua. Lalu, apa yang harus orang tua lakukan saat tidak bersama anak?

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan melatih kemandiriannya sehingga ia tidak selalu bergantung pada orang lain. Selain itu, sering-seringlah mengajaknya berinteraksi dengan teman-teman baru, seperti anak tetangga atau anak dari teman-teman Anda. Namun, saat Anda berada di luar dan tidak bisa bersamanya, pastikan ada seseorang yang bisa Anda percaya untuk selalu mengawasinya. Dengan begitu, ia akan merasa aman dan tidak perlu takut meskipun tanpa kehadiran orang tua.

    Terapkan Pola Hidup Sehat

Pola Hidup Sehat

Pola Hidup Sehat

Tubuh yang sakit, kurang tidur, atau pola makan yang salah, juga kerap menjadi alasan mengapa anak suka menangis. Mereka merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sehingga menjadi lebih sensitif dan mudah menangis. Agar hal tersebut tidak terjadi lagi, mulai kini orang tua perlu mencermati kembali pola makan, pola tidur, dan aktivitas anak. Pastikan anak memperoleh gizi seimbang, istirahat yang cukup, serta aktivitas yang tidak berlebihan. Dengan demikian, tubuhnya pun bisa sehat sehingga ia tidak mudah rewel atau menangis lagi. Mengatasi anak yang suka menangis butuh kesabaran yang besar. Anda harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu untuk kemudian memberikan penanganan yang sesuai. Semoga bermanfaat.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
7 Alasan Olahraga Membuat Anak Jadi CerdasCara Mudah Menjadi Sahabat bagi Anak

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!