Inilah 4 Gaya Bercerita yang Menarik bagi Anak

13 October 2017

Gaya bercerita yang menarik bagi anak memengaruhi minat anak untuk mendengarkan suatu cerita. Agar anak selalu menunggu cerita, ada baiknya Anda mempersiapkan cara bercerita yang menarik.

Sebelum membicarakan cara bercerita, lebih baik Anda melakukan persiapan. Persiapan pertama adalah bahan cerita. Sebaiknya Anda mempertimbangkan bahan dan materi cerita sebelum tampil di depan anak-anak. Lebih baik Anda mempunyai konsep, hari ini akan bercerita fabel, dongeng, atau lainnya. Lalu, siapkan bahan, bila perlu media untuk mendukung cerita.

Orang-orang selalu berpikir mendongeng sama dengan ceramah. Sebaiknya pemikiran seperti itu sedikit diubah. Ceramah yang terlalu lama akan membosankan. Berikut ini adalah 5 gaya bercerita selain ceramah yang akan membuat anak tertarik untuk menyimaknya.

  1. Menirukan Suara

Menirukan Suara

Menirukan Suara

Gaya bercerita yang menarik bagi anak agar anak tidak bosan, Anda dapat menggunakan cara ini. Pertama, siapkan terlebih dahulu materi mendongeng Anda. Jika ada beberapa tokoh seperti binatang dan manusia, cobalah untuk menirukan suaranya. Anak akan lebih tertarik daripada hanya sekadar mendengarkan ceramah.

Gaya bercerita dengan menirukan suara ini membutuhkan latihan. Ada beberapa tipe suara yang mungkin dapat Anda pelajari. Misalnya suara-suara dasar seperti suara bapak, ibu, dan anak. Suara binatang yang dasar seperti suara harimau, kucing, burung juga penting untuk dipelajari.

Dengan menirukan suara-suara tersebut, anak akan lebih tertarik. Suasana kebersamaan dengan anak akan makin erat dan Anda bisa mulai menjadi sahabat bagi anak. Selain itu, anak juga merasa terhibur. Sekali waktu, berilah anak kesempatan untuk bercerita atau mendongeng; sebaliknya, Anda yang menjadi pendengar.

  1. Bernyanyi

Bernyanyi

Bernyanyi

Salah satu gaya bercerita yang disukai anak-anak adalah mendongeng sambil bernyanyi. Sisipkanlah lagu di antara cerita Anda. Ajaklah anak-anak bernyanyi sederhana. Anda dapat menyanyi lagu-lagu anak maupun menciptakan lagu sendiri.

Keuntungan bercerita sambil bernyanyi adalah menciptakan hubungan yang akrab antara Anda dengan anak. Anak juga akan mengenal beberapa lagu anak yang banyak unsur nasihatnya.

Bernyanyi disertai gerakan akan membuat anak merasa senang. Di samping itu, jangan lupa untuk memasukkan nilai moral pada lirik lagu yang Anda ajarkan. Nah, agar cerita Anda berkesinambungan, ada baiknya suatu saat nanti ulangi lagu tersebut. Hal tersebut juga untuk membangkitkan memori anak.

  1. Bertepuk

Bertepuk

Bertepuk

Salah satu gaya bercerita sambil memanfaatkan gerakan adalah membuat tepukan-tepukan. Di sela-sela bercerita, Anda dapat mengajarkan beberapa jenis tepukan untuk menyemarakkan suasana.

Anda tentu ingat tepukan-tepukan pramuka. Nah, tepukan seperti itu dapat Anda ajarkan pada anak. Misalnya, tepuk sehat, disertai dengan kata-kata ajaran hidup sehat: “tepuk anak sehat, rajin makan sayur, makan buah, minum susu, yes yes!”

  1. Bermain Peran

Bermain Peran

Bermain Peran

Bermain peran ada kaitannya dengan bercerita sambil menirukan suara. Akan tetapi, di sini Anda tidak sekadar menirukan suara tokoh, tetapi juga seolah-olah berperan menjadi tokoh tersebut.

Dapat dikatakan gaya bercerita ini merupakan cara Anda untuk berperan menjadi tokoh tersebut. Misalnya, Anda berpura-pura menjadi orang tua yang tersesat di hutan. Sambil ber-acting di depan anak, Anda memintanya untuk bersikap saat harus menolong nenek-nenek di hutan.

Lebih baik Anda melibatkan Anak dalam bermain peran. Dengan teknik ini, Anda dapat juga menambah beberapa media untuk menunjang peran dalam cerita. Misalnya, kostum yang menyerupai nenek-nenek.

 

Sebetulnya gaya bercerita apa pun akan menarik di mata anak saat Anda melakukannya dengan penuh semangat. Apalagi dengan kepiawaian Anda untuk mempraktikkan beberapa gaya di atas, anak pun akan menjadikan Anda sebagai idolanya.

Meskipun ingin tampil maksimal dengan berbagai gaya bercerita yang menarik bagi anak, jangan lupa untuk menyisipkan amanat. Bercerita sangat efektif untuk mengajarkan nilai moral dan pendidikan karakter pada anak. Pesan moral dalam cerita akan selalu diingat oleh anak daripada langsung memberinya nasihat, apalagi larangan-larangan.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
Perlukah Menerapkan Diet pada Anak?Cegah Obesitas pada Anak dengan 4 Bahan Pengganti Gula Pasir

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!