7 Trik Jitu agar Anak Berani ke Dokter Gigi

Pergi ke dokter gigi merupakan salah satu hal yang ditakuti oleh sebagian besar anak-anak. Terlebih ketika si kecil pernah punya pengalaman buruk saat pergi ke dokter gigi dan berbuntut trauma. Karenanya, orang tua perlu melakukan sesuatu untuk membuat kunjungan ke dokter gigi jadi menyenangkan bagi si kecil. Yuk, lakukan hal berikut ini agar anak berani ke dokter gigi!

1. Ajak si kecil mengenal dokter gigi sejak dini

anak berani ke dokter gigi

pixabay.com

Waktu terbaik untuk mulai mengenalkan anak pada dokter gigi yakni saat gigi pertamanya tumbuh atau usianya menginjak 1 tahun. Agar tidak menimbulkan trauma, ajak si kecil mengunjungi dokter gigi yang penuh kasih sayang dalam memberikan perawatan pada pasiennya. Kesan pertama yang baik akan membuat anak berani ke dokter gigi dan percaya untuk melakukan perawatan gigi secara konsisten dan komprehensif.

2. Beri contoh sebelum dokter gigi melakukan tindakan langsung pada si kecil

pixabay.com

Sebagian besar anak kecil akan merasa kaget ketika langsung mendapatkan tindakan perawatan gigi. Karenanya, Anda perlu memberi contoh terlebih dahulu. Anda bisa meminta dokter gigi untuk pura-pura memeriksa gigi. Sikap Anda yang tenang ketika diperiksa, akan memberikan kepercayaan diri kepada si kecil untuk ikut mencobanya.

3. Berikan tindakan bertahap dan paling dasar sebagai perkenalan

pixabay.com

Ketika si kecil siap diperiksa, biasanya dokter gigi akan mengambil gambar gigi dengan memasukkan kamera kecil ke dalam mulutnya (intra oral camera). Agar tetap tenang, Anda bisa mengalihkan perhatian si kecil dengan memberi tahu bahwa dokter sedang memotret giginya.

4. Bawa mainan favorit si kecil sebagai pengalih perhatian

pixabay.com

Pergi ke dokter gigi dengan boneka, robot, atau mainan kesayangan sebagai teman, akan memberikan rasa nyaman dan relaks untuk si kecil. Anak berani ke dokter gigi karena ada teman kecil yang mendampinginya.

5. Hindari menceritakan pengalaman buruk

pixabay.com

Menceritakan pengalaman buruk yang Anda alami saat ke dokter gigi, hanya akan membuat si kecil ketakutan dan merasa cemas. Selain itu, sebaiknya tidak berasumsi macam-macam terhadap tindakan yang perlu dilakukan pada gigi si kecil.

Namun, hindari pula memberinya harapan palsu tentang semua akan baik-baik saja. Dengan begitu, si kecil tidak kehilangan kepercayaan terhadap Anda ketika ternyata perlu dilakukan tindakan perawatan pada giginya.

6. Terus dampingi si kecil

pixabay.com

Ikut masuk ke ruangan pemeriksaan ketika hari pertama kunjungan akan membuat si kecil merasa aman, tenang, nyaman, dan percaya diri. Setelah proses pemeriksaan berakhir, berikan pujian atas keberaniannya agar dia semakin percaya diri pada kunjungan berikutnya.

7. Hindari menyogok si kecil dengan makanan manis

pixabay.com

Menjanjikan permen atau cokelat ketika anak berani ke dokter gigi memang bisa memberinya dorongan semangat. Namun, di sisi lain juga bisa membuat si kecil bingung karena makanan manis itu seharusnya dia hindari demi menjaga kebersihan gigi. Sebagai gantinya, Anda dapat memberinya pujian atau memberikan mainan favoritnya.

Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Mulut Anak

Dalam menjaga kesehatan dan kebersihan mulut si kecil, diperlukan peran serta orang tua. Ajarkan sejak dini bahwa rutin mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali sangatlah penting dalam menjaga giginya agar tetap bersih, rapi, sehat, dan kuat. Edukasi si kecil bahwa dokter gigi juga dapat membantu mencegah gigi berlubang dan membuatnya memiliki senyum indah.

Demikian cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk mengajak si kecil ke dokter gigi pada kunjungan pertama, maupun kunjungan-kunjungan selanjutnya. Selain membuat anak berani ke dokter gigi, orang tua juga perlu mengajarkan cara perawatan gigi mandiri. Ajak si kecil untuk rajin gosok gigi sebelum tidur dan setelah makan agar giginya selalu sehat dan kuat.

Exit mobile version