Minggu lalu, kami menyaksikan momen yang bikin hati hangat di Apple Tree Pre-School BSD yang berlokasi di Gedung Educenter BSD. Saat circle time, ada anak berusia 4 tahun yang melihat temannya menangis karena kehilangan pensil favoritnya. Tanpa disuruh, dia langsung mendekati dan bilang, “Don’t cry, you can use mine!” sambil menyodorkan pensilnya sendiri.
Kejadian sederhana ini bikin kami refleksi – gimana ya caranya anak sekecil itu bisa punya empati dan kepedulian sosial yang begitu tulus? Ternyata, empati anak itu nggak datang begitu saja. Ini adalah hasil dari lingkungan yang konsisten mengajarkan dan memodelkan perilaku empatis setiap hari.
Sebagai pendidik yang sudah bertahun-tahun mengamati perkembangan anak-anak, kami mau berbagi 7 tips praktis yang bisa kamu terapkan untuk mengembangkan empati dan kepedulian sosial si kecil. Soalnya di era digital ini, kemampuan berempati justru jadi semakin penting untuk masa depan anak-anak kita.
Mengapa Empati Anak Sangat Penting di Era Modern
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ini bukan sekadar “basa-basi” atau sopan santun, tapi fondasi penting untuk kehidupan sosial yang sehat. Kami sering bilang ke para orangtua, “Anak yang empatik adalah anak yang siap menghadapi dunia.”
Di era teknologi seperti sekarang, di mana interaksi tatap muka semakin berkurang, kemampuan berempati justru jadi semakin langka dan berharga. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki empati tinggi cenderung lebih sukses dalam hubungan, kepemimpinan, dan bahkan karier mereka di masa depan.
Yang lebih menarik lagi, empati itu ternyata bisa “diajarkan” dan dikembangkan sejak usia dini. Nggak seperti yang banyak orang kira bahwa empati itu bawaan lahir. Makanya, program kelas kami selalu mengintegrasikan pengembangan empati dalam setiap aktivitas.
Manfaat Empati untuk Perkembangan Anak
Anak yang empatik biasanya lebih mudah bergaul, punya persahabatan yang lebih dalam, dan lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan bullying atau di-bully. Mereka juga cenderung lebih bahagia karena bisa terhubung secara bermakna dengan orang-orang di sekitar mereka.
Dari sisi akademis, empati juga membantu anak dalam pembelajaran kolaboratif dan pemecahan masalah. Saat mereka bisa memahami perspektif teman sekelas, proses belajar jadi lebih efektif dan menyenangkan.

Sumber Gambar: Canva
7 Tips Praktis Mengembangkan Empati Anak
Setelah mengamati ratusan anak dan berkolaborasi dengan para orangtua, kami merangkum strategi-strategi yang paling efektif untuk menumbuhkan empati dan kepedulian sosial. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Tunjukkan Empati dalam Keseharian
Anak-anak adalah pengamat yang luar biasa. Mereka melihat bagaimana kamu merespons saat tetangga sedang kesusahan, atau bagaimana kamu bereaksi saat ada orang yang butuh bantuan. Miss Sarah, salah satu pendidik kami, selalu bilang ke orangtua, “Menjadi contoh adalah cara mengajar yang paling kuat.”
Saat kamu bilang “I feel so sorry for Mrs. Sarah, her cat is missing. Maybe we can help her look for it,” kamu sedang mengajarkan empati secara langsung. Anak belajar bahwa peduli terhadap kesulitan orang lain itu normal dan penting.
2. Ajarkan Anak Mengenali Emosi
Sebelum bisa berempati dengan orang lain, anak harus bisa mengenali dan memahami perasaan mereka sendiri. Di kelas, kami sering menggunakan kartu perasaan atau roda emosi untuk membantu anak-anak mengenali berbagai macam perasaan.
Saat anak bilang “I’m angry,” kita bisa merespons dengan “Tell me more about that feeling. What made you angry?” Ini membantu mereka mengembangkan kosakata emosional yang nantinya berguna untuk memahami perasaan orang lain.
3. Bacakan Buku yang Mengajarkan Perspektif Berbeda
Bercerita adalah salah satu cara paling efektif untuk mengembangkan empati. Pilih buku-buku yang menampilkan karakter dengan latar belakang, budaya, atau pengalaman yang berbeda-beda. Ini membantu anak memahami bahwa ada banyak cara hidup dan berpikir di dunia ini.
Setelah sesi membaca, tanya anak pendapat mereka: “How do you think the character felt when that happened?” atau “What would you do if you were in their situation?” Pertanyaan seperti ini mendorong mereka untuk melihat dari sudut pandang lain.
4. Praktikkan Mendengarkan dengan Aktif
Saat anak bercerita tentang pengalaman mereka, berikan perhatian penuh. Letakkan handphone, buat kontak mata, dan tunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan. Ini mengajarkan mereka bahwa perasaan orang lain itu penting dan pantas didengarkan.
Merespons dengan empati: “That sounds really frustrating” atau “I can see why you felt sad about that.” Dengan begini, kamu mencontohkan bagaimana cara merespons dengan empati kepada orang lain.
5. Libatkan Anak dalam Kegiatan Sosial
Ajak anak terlibat dalam kegiatan membantu sesama yang sesuai usia mereka. Bisa sederhana seperti membantu tetangga yang sudah tua, menyumbangkan mainan yang sudah nggak dipakai, atau ikut serta dalam acara amal.
Pengalaman langsung membantu orang lain ini memberi mereka pengalaman secara langsung bagaimana tindakan mereka bisa membuat perbedaan dalam hidup orang lain. Ini adalah empati dalam tindakan nyata!
6. Diskusikan Situasi Sosial yang Mereka Alami
Saat anak pulang dari sekolah atau bermain dengan teman, tanya mereka tentang interaksi sosial yang mereka alami. “Did anyone look sad today?” atau “Was there someone who needed help?” Pertanyaan ini mendorong mereka untuk memperhatikan dan peduli terhadap orang lain.
Kalau ada konflik atau kesalahpahaman, bantu mereka melihatnya dari berbagai sudut: “Why do you think your friend did that? How might they have been feeling?”
7. Ciptakan Lingkungan yang Aman untuk Mengekspresikan Perasaan
Anak-anak perlu merasa aman untuk mengungkapkan segala macam emosi tanpa dihakimi. Saat mereka nyaman dengan perasaan mereka sendiri, mereka akan lebih cenderung menerima emosi orang lain juga.
Hindari kalimat seperti “Don’t be sad” atau “Boys don’t cry.” Sebaliknya, akui perasaan mereka: “I see you’re upset. That’s okay. Tell me what happened.”

Sumber Gambar: Canva
Mengintegrasikan Pengembangan Empati dalam Pendidikan Formal
Di Apple Tree Pre-School BSD yang berlokasi di Gedung Educenter BSD, kami mendesain kurikulum yang secara sistematis mengembangkan empati melalui berbagai mata pelajaran. Mulai dari Social Studies yang mengeksplorasi budaya yang berbeda, sampai pendidikan moral yang secara eksplisit mengajarkan kebaikan dan kasih sayang.
Peran Sekolah dalam Mengembangkan Empati
Sekolah punya peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter, termasuk pengembangan empati. Kami percaya bahwa keunggulan akademis harus berjalan bersama dengan perkembangan emosional dan sosial. Makanya, memahami perbedaan playgroup, pre-school, dan kindergarten itu penting untuk memilih program yang tepat sesuai tahap perkembangan anak.
Dalam kegiatan sehari-hari, kami mendorong anak-anak untuk saling membantu, berbagi sumber daya, dan merayakan keberhasilan satu sama lain. Hal-hal sederhana seperti “Please help your friend put away the toys” atau “Let’s cheer for everyone who tried their best” secara konsisten membangun kebiasaan berempati.
Kolaborasi dengan Orangtua
Yang paling efektif adalah ketika ada konsistensi antara apa yang anak-anak pelajari di sekolah dan apa yang mereka alami di rumah. Kami secara rutin berkomunikasi dengan para orangtua tentang kegiatan membangun empati yang bisa dilakukan di rumah, dan berbagi pengamatan tentang perkembangan sosial-emosional anak.
Mengembangkan empati dan kepedulian sosial pada anak memang nggak bisa instan. Ini adalah proses bertahap yang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan banyak contoh dari orang dewasa di sekitar mereka. Tapi percayalah, investasi ini akan sangat bermanfaat dalam kehidupan mereka.
Anak yang empatik nggak hanya jadi individu yang lebih bahagia dan sukses, tapi juga berkontribusi positif ke masyarakat. Mereka menjadi orang-orang yang membuat dunia jadi tempat yang lebih baik – dan bukankah itu yang kita semua inginkan untuk anak-anak kita?
Kalau kamu ingin lingkungan yang secara sistematis mendukung pengembangan empati dan kemampuan sosial si kecil, kami di Apple Tree Pre-School BSD siap untuk jadi partner dalam perjalanan ini! Dengan kurikulum yang diadaptasi dari Singapura dan pendekatan yang holistik, kami membantu anak tumbuh nggak hanya pintar, tapi juga baik hati dan peduli.
Ayo bergabung dengan kami dan lihat sendiri bagaimana si kecil berkembang menjadi individu yang empatik dan peduli sosial! Hubungi kami sekarang di WhatsApp atau telepon langsung ke +62 888-1800-900.
Mari bersama-sama membesarkan generasi yang nggak hanya cerdas, tapi juga punya hati yang besar!