5 Hal Buruk Ini Akan Terjadi jika Orang Tua Suka Memarahi dan Membentak Anak

17 June 2019

Kebiasaan membentak anak terjadi karena orang tua kurang menyadari perbedaan antara dunia orang dewasa dan anak-anak. Para orang tua sering kehabisan kesabaran terhadap perilaku anak. Akibatnya, anak dibentak menggunakan kata-kata keras. Salah satu contohnya adalah ketika anak sulit disuruh mandi atau makan dan sibuk bermain. Bagi orang tua, mandi dan makan adalah kebutuhan pokok. Namun bagi anak, bermainlah kebutuhan utamanya. Karena itu, pahami dulu perbedaan cara pandang keduanya.

Sama seperti pukulan, membentak anak dapat merenggangkan ikatan orang tua dan buah hati. Bentakan orang tua bisa ditangkap anak sebagai ungkapan ketidaksukaan orang tua terhadap dirinya. Anak akhirnya merasa telah mengecewakan orang tua dan merasa dirinya tidak berharga. Di samping itu, beberapa dampak buruk lain dapat muncul akibat kebiasaan membentak anak memarahinya di antaranya:

Bersikap introver atau tertutup

Membentak anak

pixabay.com

Anak yang biasa dimarahi dengan dibentak akan merasa takut pada orang tuanya. Ia pun takut berbagi cerita dengan orang tuanya karena takut akan dimarahi. Bila kondisi ini terjadi dalam waktu lama, anak akan memiliki pribadi tertutup, tak hanya pada orang tua namun juga pada orang lain.

Berkeluh kesah dan menyampaikan gagasan bukan kebiasaan yang familier bagi anak introver. Kondisi ini bisa sangat berbahaya karena mereka cenderung menyimpan masalah yang dihadapinya dan sungkan menyampaikan dan berbagi dengan orang lain. Kondisi ini mengakibatkan jiwanya tertekan.

Suka membentak dan pemarah

Membentak Anak

pixabay.com

Ini hanya masalah model dan peniru model. Seorang anak sudah pasti banyak belajar dari orang tuanya. Apa saja yang biasa ia lihat dari perilaku, ucapan, dan tingkah laku orang tuanya, disimpannya dalam memorinya, kemudian ditiru. Anak yang terbiasa dibentak orang tuanya akan melakukan hal yang sama. Tak perlu menunggu hingga ia beranjak dewasa. Kebiasaan membentak mulai dilakukan terhadap adik atau teman-temannya.

Kurang percaya diri

Membentak Anak

pixabay.com

Anak yang selalu dibentak, bahkan untuk perkara sepele, akan mengalami masalah kepercayaan diri. Ia akan merasa menjadi anak yang selalu melakukan kesalahan dan tidak sempurna di mata orang tuanya. Hal ini membuat anak kehilangan kepercayaan dirinya. Sebagai akibatnya, anak menjadi sering merasa ragu dan takut tiap kali harus melakukan hal-hal dan pengalaman baru. Ia khawatir melakukan kesalahan dan kembali dicemooh dan dibentak orang lain. Hentikan kebiasaan membentak anak jika Anda tidak mau ini terjadi.

Acuh tak acuh

Membentak Anak

pixabay.com

Anak yang terbiasa dibentak dapat tumbuh menjadi anak yang acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Nasihat orang tua yang sering disampaikan melalui bentakan disikapi anak secara enteng dan diabaikan begitu saja. Hal ini terjadi karena komunikasi yang terbentuk biasanya hanya terjadi satu arah saja. Orang tua membentak dan anak hanya mendengarkan (didengar lewat telinga kiri dan keluar ke telinga kanan).

Anak menjadi apatis karena selalu menjadi objek penyampaian nasihat yang tidak efektif  yang dikemas dalam bentuk bentakan. Seiring pertambahan usia, anak menjadi kebal dan tidak peduli lagi terhadap apa yang dikatakan orang tuanya. Bahkan, dalam kondisi terdesak, ia bisa saja membentak balik orang tuanya.

Penentang

Membentak Anak

pixabay.com

Jika anak sudah terlanjur apatis terhadap bentakan-bentakan orang tuanya, selanjutnya ia bisa mengembangkan sikap menentang. Manifestasi sikap ini bisa bervariasi, tergantung usia dan kepribadian anak. Anak yang lebih agresif lebih suka membantah, menentang kehendak orang tuanya. Sementara anak yang lebih kalem cenderung diam, walau itu bukan berarti ia tunduk terhadap bentakan orang tuanya.

Ketika ibu berteriak-teriak meminta anaknya untuk menghabiskan makanan, misalnya, si anak malah semakin asyik bermain game komputer. Walau tidak balik membantah, ia tidak melakukan yang diperintahkan ibunya dan tetap bermain. Pada beberapa kasus, terkadang anak akan melakukan apa yang diperintahkan orang tuanya setelah orang tua membentak dan memaksa secara  fisik.

Oleh sebab itu, tidak ada satu pun alasan yang tepat untuk membenarkan tindakan Anda membentak anak. Karenanya, sampaikan saja keinginan Anda kepada anak dengan tenang namun tegas. Dengan demikian, anak menjadi lebih nyaman mendengarkannya. Pesan yang Anda sampaikan pun dapat direkamnya dengan lebih baik.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
Hindari Hukuman Fisik, Ini Hukuman yang Bisa Anda Berikan jika Anak Suka MembangkangBeberapa Hal yang Bisa Bunda Lakukan Menghadapi Anak Hobi Menonton TV dan Mengucapkan Kata-kata Kasar

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!