Tidak Usah Malu, Begini 5 Cara Mengatasi Anak Tantrum di Depan Umum

Banyak alasan anak tantrum, salah satunya anak belum mampu mengekspresikan rasa kesal atau marah dengan kata-kata. Mereka mengamuk, berteriak, atau menangis. Anda harus cari tahu cara mengatasi anak tantrum sebelum kelewatan seperti menghancurkan benda-benda atau melukai diri sendiri dan orang lain.

Tantrum juga bisa terjadi rumah atau di tempat umum seperti mal. Anak yang tantrum di ruang publik sering kali menarik perhatian orang lain, sehingga membuat orang tua merasa malu. Ketahui cara mengatasinya seperti di bawah ini!

Membuat kesepakatan sebelum pergi

pixabay.com

Mengatasi anak tantrum bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan dengan Anda dan anak sebelum pergi. Misalnya, Anda memberi tahu ke mana ia akan pergi dan berapa lama. Pastikan Anda juga realistis dalam menentukan waktu, misalnya anak pasti tidak akan tahan berada 3 jam di toko bangunan.

Selain itu, buat kesepakatan bahwa anak tidak boleh merengek minta permen atau hadiah. Kalau merengek atau marah-marah, ia akan mendapatkan konsekuensi seperti tidak boleh main bersama teman-teman di sore hari.

Pastikan Anda melakukan ini dengan konsisten. Jika ia menangis, jangan melanggar atau melunak dengan memberikan yang ia inginkan. Nantinya ia akan menggunakan tangisan sebagai senjata untuk mendapatkan hadiah.

Hadapi dengan tenang

pixabay.com

Anak yang menjerit tanpa henti di mal dapat membuat Anda panik dan bingung harus berbuat apa. Jangan sampai ikut terbawa emosi atau marah. Anak akan menangis makin kencang atau berteriak.

Anak tidak akan mengamuk tanpa tujuan. Selain itu, mereka juga tidak memiliki konsep ruang publik dan privat, serta tidak mengerti tentang rasa malu. Oleh karena itu, pastikan Anda dalam kondisi tenang saat mengatasi anak tantrum.

Caranya, bawa anak ke tempat yang sepi, seperti parkiran atau mobil. Tunggu 15-20 menit untuk ia mengeluarkan emosinya dan meredakan amarahnya. Jika sudah tenang, Anda bisa memeluknya dan mengajak bicara.

Anda juga bisa menunjukkan rasa empati seperti “Ibu paham kamu merasa bosan, tetapi kami tidak perlu marah-marah. Sebentar lagi kita akan pulang”. Jika anak yang sudah tenang, berikanlah hadiah seperti main berdua saja bersama ibu atau ayah.

Tegas mengatakan “tidak boleh”

pixabay.com

Sebagai orang tua, Anda tidak boleh banyak melarang tanpa penjelasan pada anak karena ini akan menghambat kreativitasnya. Namun, ada saat-saatnya Anda harus memberi batasan yang tegas ketika anak mulai menyakiti diri, seperti memukul, menendang, atau menggigit orang lain.

Anda tidak perlu mengemukakan kata “tidak” dengan teriakan atau ancaman. Kemukakan dengan tenang dan tegas. Jika amarah anak sudah reda, Anda bisa menjelaskan mengapa anak tidak boleh melakukan hal tersebut.

Cari tahu penyebab tantrum

pixabay.com

Ketahui apa yang menyebabkan anak tantrum, misalnya apakah ia lapar, kepanasan, mengantuk atau bosan. Jika ia lapar, Anda harus memberikan makan. Jika ia mengantuk, Anda harus menidurkannya terlebih dahulu. Suasana hati anak yang sudah terpenuhi kebutuhannya akan lebih baik.

Abaikan pandangan atau reaksi orang lain

pixabay.com

Jangan biarkan situasi publik membuat Anda tertekan untuk segera mengatasi anak tantrum. Tidak sedikit orang tua memberikan benda yang diinginkan atau marah karena ingin masalahnya cepat selesai.

Anda tidak usah memedulikan pandangan tajam orang lain. Atasi anak tantrum sebagaimana Anda mengatasinya di rumah.

Tantrum adalah fase yang akan segera berlalu. Oleh karena itu, Anda harus sabar mengatasi anak tantrum. Semakin usia anak bertambah, maka kosa katanya semakin banyak dan ia bisa mengekspresikan emosinya dengan tepat.

Exit mobile version