Mindful Parenting: Pola Asuh Orangtua Kekinian

Mindful Parenting: Pola Asuh Orangtua Kekinian

 

Kata mindful nampaknya sudah tidak asing lagi di telinga kita sejak beberapa waktu lalu. Pada dasarnya, mindful adalah suatu kesadaran penuh akan apa yang tengah terjadi saat ini. Bukan di masa lalu ataupun di masa depan. Mindful parenting sangat dianjurkan untuk para orangtua milenial untuk mengurangi stres dan anak mendapatkan perhatian penuh.

Setidaknya ada 6 prinsip atau tips mindful parenting yang dapat Anda kenali dan terapkan. Berikut penjelasannya secara singkat.

 

Mendengarkan dengan penuh perhatian

 

Anda pernah tidak, sedang berbicara tapi tidak didengar oleh lawan bicara? Menyebalkan, bukan? Permasalahan pun tidak akan mendapat solusi. Oleh karena itu dalam mindful parenting, dengarkanlah cerita anak dengan penuh perhatian. Tidak perlu langsung berpikir yang jauh. Dengarkan saja dulu. Jika anak sudah selesai bercerita, barulah Anda utarakan pendapat Anda.

Dengan begitu, anak akan merasa lebih dihargai saat terbuka dan bercerita. Komunikasi antara orangtua dan anak pun akan terjalin lancar dan santai.

 

Tidak menghakimi anak

 

Baru saja melakukan suatu kesalahan, anak langsung dihakimi habis-habisan dan dicap anak bandel. Padahal kebiasaan menghakimi anak ini secara tidak langsung akan membuat anak merasa dirinya demikian dan nantinya akan sulit berubah.

Alih-alih langsung menghakimi anak karena emosi, sebaiknya Anda menenangkan diri terlebih dulu. Misalnya menyendiri sejenak, minum air putih, atau mengelola pernafasan teratur.

 

Kesadaran penuh dalam mengendalikan emosi

 

Via Freepik

 

Anak-anak khususnya balita, mungkin belum bisa duduk diam sambil mendengarkan dan langsung memahami arahan orangtuanya. Beberapa mungkin sering tantrum. Sebagai manusia biasa, sangat normal jika pada akhirnya orangtua kelelahan dan berujung pada marah.

Namun, perlu diingat ya, menunjukkan marah secara berlebihan akan membuat balita trauma. Jadi, bersikaplah mindful akan perilaku balita tersebut. Pahami kalau hal tersebut wajar, tapi harus segera diatasi agar sikap buruknya tidak berlarut-larut.

Tenangkan diri terlebih dulu dan beri waktu untuk anak memahami suatu hal. Tidak perlu membentak atau berteriak, utarakan arahan Anda dengan kalimat positif dan nada yang lembut.

 

Adil dan bijaksana

 

Untuk Anda yang memiliki anak lebih dari satu, tentu harus mindful untuk bersikap adil dan bijaksana. Adil bukan berarti si kakak dan adik mendapat jatah yang sama. Kakak dan adik bisa jadi punya kebutuhan berbeda seputar makanan dan mainan. Jadi, bersikaplah adil dan bijaksana berdasarkan fakta dan kebutuhan yang ada. Anda pun bisa menjelaskan kepada anak-anak tentang konsep keadilan seperti ini.

 

Terima kekurangan anak

 

Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk anak dan Anda sebagai orangtua. Itulah mengapa Anda perlu berlapang dada menerima kekurangan anak. Alih-alih hanya memikirkan atau menyesali kekurangan, sebaiknya Anda bersyukur atas kelebihan anak. Jangan pernah juga membanding-bandingkan anak dengan teman atau saudaranya.

Anda disarankan untuk fokus pada kelebihan anak pada saat ini, baik itu bakat atau sikap. Dukung anak untuk mengembangkan kelebihannya tersebut. Dengan begitu, Anda dapat menjalani hidup lebih bahagia. Anak pun akan merasa lebih percaya diri.

 

Ciptakan rasa aman

 

Via Freepik

 

Emosi Anda secara tidak langsung juga bisa dirasakan oleh si kecil. Jadi, bersikaplah mindful sebisa Anda ketika ada suatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Misalnya ketika si kecil terjatuh dan luka, lalu Anda panik dan memikirkan hal buruk yang berlebihan. Maka si kecil akan semakin ketakutan dan ikut panik juga. Lain halnya jika Anda bersikap tenang dan mindful untuk memindahkan si kecil ke tempat yang aman sambil mencoba memberi pertolongan pertama. Pasti si kecil merasa lebih tenang juga dan siap untuk diobati.

Pada awalnya memang sulit, tapi jika Anda sudah menguasai teknik mindful ini, pasti semua akan berjalan dengan baik. Latih diri Anda dengan rutin bermeditasi dan menerapkan mindfulness pada banyak hal.

 

Exit mobile version