Melatih Anak untuk Jujur, Begini Caranya!

23 February 2023

 

Kejujuran di zaman sekarang begitu sulit dicari. Meski begitu bukan berarti kita sebagai orangtua boleh menyerah mengajarkan kejujuran pada anak. Justru pada masa kanak-kanak, mereka perlu diajarkan bagaimana cara berkata dan bersikap jujur. Anak jadi terbiasa dan selalu membawa nilai kejujuran dalam setiap kesempatan. Tanpa disadari, kejujuran ini bisa membawa anak jadi pribadi baik dan disegani banyak orang.

Menanamkan nilai kejujuran itu tidak pandang kasus. Hal terkecil yang dirasa sepele pun tetap harus dikatakan sejujurnya. Sekarang saatnya mendidik anak untuk jujur!

 

Mulai dari diri sendiri

 

Anak merupakan peniru yang handal. Maka sebelum melatih anak untuk jujur, orangtua perlu mulai berkata jujur dari dirinya sendiri. Dengan begitu anak akan mencontoh hal yang baik pula. Misalnya Anda akan membawa anak pergi ke dokter. Maka katakanlah demikian, jangan membohonginya seakan mau pergi ke mall supaya anak tidak menangis.

Begitu pula dengan kebohongan demi kebaikan atau yang dikenal sebagai white lies. Meski tujuannya untuk melindungi perasaan orang lain, kebohongan tetaplah kebohongan. Sebaiknya justru tetap katakan kebenaran meski kenyataannya pahit.

 

Beri pemahaman antara jujur dan bohong

 

Via Freepik

 

Melatih anak untuk jujur memang susah susah gampang. Di usianya yang masih sangat muda, anak-anak mungkin belum paham betul tentang apa itu kejujuran dan kebohongan. Bahkan, seringkali mereka masih tertukar dengan yang namanya imajinasi alias mengarang cerita sendiri. Maka, berikan pemahaman singkat tentang apa itu kejujuran, serta dampak buruk yang terjadi, jika berbohong.

 

Tegur dengan halus jika mereka berbohong

 

Beberapa anak mencoba untuk berbohong karena tidak mau kena omelan orangtua atau sekedar ingin mendapatkan apa yang mereka inginkan secara instan. Jika Anda sudah mengetahui kebohongan tersebut, jangan langsung memarahi anak. Tegurlah dengan halus dan beri tahu kalau Anda sebenarnya sudah mengetahui kejadian sebenarnya.

Di saat melatih anak untuk jujur, hindari juga metode memberi hukuman untuk anak yang ketahuan berbohong. Bukannya memberi efek jera, anak-anak malah akan semakin giat mencari celah untuk berbohong agar tidak ketahuan. Mereka juga akan merasa trauma.

 

Ajak anak berani berkata jujur

 

Akal dan pola pikir anak sudah terbentuk pada usia yang muda. Mereka jadi tidak berani berkata jujur karena yakin orangtuanya akan kecewa atau marah setelah mendengarkan ceritanya. Maka tugas orangtua di sini adalah mengajak atau mengajarkan anak untuk berani berkata jujur dan menanggung resikonya.

Contohnya ketika anak takut dimarahi jika memberi tahu nilai ujiannya buruk. Anda tidak perlu memarahinya. Tapi sama-sama membahas apa yang jadi penyebab nilai buruk tersebut, lalu solusi apa yang bisa dijalankan. Dengan cara tersebut, Anda akan lebih mudah melatih anak untuk jujur.

 

Tidak memaksa

 

Ada kalanya kita sudah tahu anak berkata bohong, lalu tidak sabar sehingga memaksa anak untuk berkata jujur dengan pertanyaan yang berulang-ulang. Dengan harapan anak menyerah dan akan berkata jujur. Sayangnya, itu bukan cara yang tepat dalam melatih anak untuk jujur.

Justru kebalikannya, anak-anak malah akan semakin kuat menekankan kebohongannya. Misalnya anak belum mandi, tapi ia berkata sudah mandi. Sebaiknya Anda katakan kalau handuknya masih kering dan belum ada baju kotor di keranjang, lalu ajak anak untuk mandi. Maka, anak akan terbiasa

 

Hargai kejujuran anak

 

Via Freepik

 

Ada saatnya saat anak melakukan kesalahan, namun mereka berusaha untuk mengakui kesalahannya pada orangtua. Jika sudah begini, jangan lupa untuk menghargai kejujuran anak meski sebenarnya Anda juga kecewa. Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak supaya belajar dari kesalahan tersebut. Dengan menghargai kejujuran anak, mereka akan terbiasa dan tidak takut berkata jujur.

Kemungkinan untuk berbohong pun akan terminimalisir karena mereka tidak merasa dihakimi atas kesalahannya. Kemudian, apresiasi kembali kejujuran anak dan katakan bahwa Anda lebih senang kalau mereka mau jujur pada orangtua daripada harus bohong. Dengan demikian, usaha Anda dalam melatih anak untuk jujur tidak sia-sia.

Akhir kata, cara mendidik ini harus dilakukan secara konsisten ya. Sampai anak semakin terbiasa dan memahami pentingnya kejujuran hingga dewasa nanti. Happy parenting!

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 4.9 / 5. Vote count: 1159

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
Screen Time Bikin Anak Speech Delay?Homeschooling untuk Pra-Sekolah, Pro Kontra

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!