Ini 5 Kemampuan Dasar yang harus Diajarkan ke Anak Sejak Dini

Anak memiliki minat dan bakat sendiri untuk mencapai kesuksesan. Namun, kesuksesan itu tidak bisa dicapai jika anak tidak memiliki kemampuan dasar ini. Hal apa yang harus diajarkan ke anak sejak dini?

Mandiri dan Menjaga Kebersihan

Mandiri

Mandiri

Ada berbagai metode untuk mengajarkan kemampuan dasar ini pada anak salah satunya metode montessori. Caranya sangat sederhana misalnya menuangkan air ke gelas sendiri dan menutup laci setelah dipakai. Hal yang terpenting saat mengajarkan anak agar mandiri adalah tahanlah diri Anda untuk membantunya dalam segala hal. Percayalah padanya dan katakan kalau mereka bisa melakukannya sendiri. Jadi, anak akan berusaha mencari cara menyelesaikan masalahnya.

Apresiasi saat ia berhasil mandiri. Misalnya dengan kalimat, “Wah, kamu sudah membantu ibu merapikan meja makan, terima kasih ya!” Langkah pertama, ayah dan ibu harus sama-sama memiliki kebiasaan bersih. Kebiasaan dasar yang harus diajarkan ke anak anda adalah mencuci tangan dengan sabun. Jadikan momen mandi menyenangkan sehingga anak tidak malas. Beli sikat gigi atau peralatan mandi yang membuat mereka semangat untuk bersih-bersih.

Jujur

Jujur

Cara paling efektif agar anak jujur ialah jangan memulai berbohong kepadanya atau kepada siapa pun di depannya. Bagaimanapun, anak akan meniru anda. Kalimat seperti “Jangan bilang-bilang mama kalau kita makan eskrim, ya!” sebaiknya dihindari. Kalau anak ketahuan berbohong, jangan bereaksi berlebihan karena ia akan takut pada anda dan justru bisa berbohong di belakang anda. Bantu ia berkata jujur, misalnya dengan kalimat, “Mama janji nggak akan marah, tapi coba kamu ceritakan apa yang sebenarnya terjadi”. Saat ia berkata jujur, jangan lupa berikan apresiasi karena kejujurannya.

Mampu Mengemukakan Pendapat

Berpendapat

Anak juga perlu mengemukakan pendapatnya sendiri karena ia akan merasa dihargai. Hal ini juga bisa membangun rasa percaya diri anak. Yang harus diajarkan ke anak cukup mudah dan sederhana. Misalnya, tanyakan pendapatnya mengenai baju apa yang ingin ia pakai, film atau buku yang baru anda lihat bersama, atau menu apa yang ingin ia makan hari ini.

Mengelola uang

Mengelola Uang

Kemampuan yang harus diajarkan ke anak sejak dini adalah mengelola uang. Kemampuan ini sangat penting, sebab ia harus mengerti bahwa barang/mainan yang dibeli menggunakan uang dan tidak boleh dihabiskan begitu saja. Anda bisa memberi teladan dengan menabung dan membeli yang dibutuhkan saja sesuai bujet.

Anda dapat mengajarkan konsep keuangan sejak usia sebelum sekolah dengan cara mengenalkannya dengan berbagai jenis uang. Contohnya, “Ini namanya uang kertas, nilainya Rp2.000. Kira-kira kakak bisa membeli apa dengan uang Rp2.000 ini?”. Anda juga bisa melakukan simulasi langsung dengan berbelanja ke minimarket. Bilang pada anak ia boleh membeli yang dia butuhkan dengan bujet Rp20.000. Biarkan anak berpikir barang apa yang ia memang ingin beli dengan bujet sekian.

Untuk anak-anak usia sekolah dan remaja, Anda bisa mengingatkannya untuk menghitung pengeluaran pribadi. Ajarkan ia untuk menabung dari sisa uang saku jika mereka ingin membeli sesuatu.

Empati terhadap orang lain

Empati

Anak perlu mengetahui berbagai jenis emosi sebelum bisa mengekspresikannya. Usia 3-5 tahun adalah masa-masa krusial memperkenalkan perasaan agar ia bisa mengendalikan emosinya di kemudian hari. Dengan mengetahui emosinya sendiri, ia akan lebih mudah merasakan emosi orang lain.

Pertama-tama, orang tua bisa menamai berbagai emosi seperti marah, senang, sedih, kaget, senyum, menangis, dan lain-lain. Kalimat seperti, “Kamu pasti sedih ya karena ikanmu sakit?”. Semakin sering diulangi pada berbagai kondisi, anak akan mampu membedakan emosinya.

Kedua, ajak ia berbicara tentang perasaannya, “Kamu kangen sama om dan tante, ya?”. Jika anak terlihat kesulitan bercerita, anda bisa mencontohkannya dengan menceritakan perasaan anda. “Mama kesal, deh, tadi ada orang yang menyerobot mama saat mengantre di ATM.”

Masih banyak lagi hal-hal dasar yang harus diajarkan ke anak agar ia cerdas emosi dan perilaku. Peran orang tua dalam memberikan teladan dan bimbingan sangat penting agar anak tumbuh sesuai dengan fitrahnya.

Exit mobile version