Membeli Mainan untuk Anak Balita, Ini Yang Perlu Dipertimbangkan!

24 March 2023

 

Sebagai orangtua, pastinya kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak supaya masa kecilnya terasa lebih bahagia. Salah satu hal yang kerap dilakukan orangtua adalah membelikan mainan dalam jumlah banyak. Setiap kali anak menunjuk mainan yang disukai, orangtua langsung membelikannya. Tapi tanpa disadari, kebiasaan memberikan banyak mainan untuk anak ternyata memiliki dampak buruk. Baik untuk kepribadian ataupun kemampuan berpikirnya.

Setidaknya inilah 5 dampak buruk dari membelikan terlalu banyak mainan pada anak!

 

Daya konsentrasi rendah

 

Ketika membeli banyak mainan di waktu yang bersamaan, fokus anak jadi lebih mudah buyar lantaran terdistraksi dengan mainan lain yang ada di hadapannya. Misalnya saja ketika bermain boneka, baru 5 menit langsung minta ganti mainan balok yang ada di sudut kamar. Secara tidak langsung, hal seperti ini bisa terbawa saat anak belajar dan mengerjakan tugas.

 

Pelit dan tidak mau berbagi

 

Via Freepik

 

Banyak mainan malah membuat anak jadi pelit dan tidak mau berbagi, kok bisa? Beberapa penelitian menyatakan bahwa anak yang punya banyak mainan akan merasa kalau dunianya terpusat pada mainan tersebut saja. Akhirnya anak akan kehilangan keinginan untuk bersosialisasi dengan teman sebaya. Lalu jadi pelit karena mainan adalah bagian dari dunianya yang utama.

 

Kreativitas dan kemampuan problem solving rendah

 

Terlalu banyak mainan akan membuat anak malas berpikir. Ketika bosan memainkan suatu mainan, ia akan mudah meninggalkannya dan mencari mainan lain. Berbeda dengan anak yang hanya memiliki sedikit mainan. Ketika bosan, ia akan mencari cara bagaimana supaya mainan tersebut tetap seru dimainkan. Misalnya dikombinasikan dengan mainan lain atau menambahkan aksesoris sendiri. Dengan demikian kemampuan untuk menyelesaikan masalah akan terasah sejak dini. Begitu pula dengan kreativitas untuk memberdayakan apa yang sudah ada.

 

Sombong dan manja

 

Keinginan anak terhadap suatu mainan yang selalu dituruti akan mengarahkannya jadi seseorang yang sombong dan manja. Mereka merasa paling keren karena memiliki banyak mainan dibandingkan dengan teman lainnya. Bisa juga jadi manja karena semua permintaannya selalu terpenuhi.

 

Kurang bertanggung jawab

 

Via Freepik

 

Dibandingkan dengan anak yang memiliki lebih sedikit mainan, anak pemilik banyak mainan akan berkurang tanggung jawabnya. Kebanyakan dari mereka bermain dengan kasar dan enggan menyimpannya dengan baik. Pikirnya, toh kalau satu rusak masih ada mainan lainnya. Sikap seperti ini bisa terbawa hingga dewasa dan membuat mereka tidak bertanggung jawab atas pekerjaan ataupun benda-benda yang dimilikinya.

 

Tips mengontrol jumlah mainan anak

 

Terlihat sepele namun dampak buruknya cukup parah ya, apalagi bisa berlangsung jangka panjang. Maka sebagai orangtua, hati-hati saat ingin membeli mainan untuk anak dan belum telat jika Anda mau mengontrol jumlah mainan anak Anda sekarang. Beberapa tips berikut bisa Anda terapkan:

  • Berikan mainan anak yang unik dan spesial. Dengan demikian, akan lebih besar peluang anak untuk menghargai dan menjaga mainan tersebut hingga lama. Trik ini juga bisa mencegah anak meminta lebih banyak mainan karena sudah merasa puas.
  • Jangan biarkan anak bermain dengan banyak mainan dalam sekali waktu. Cukup 1 mainan saja supaya bisa fokus bermain pada saat itu. Simpan mainan lainnya di tempat yang tidak terjangkau dan terlihat anak. Apabila anak sudah terlanjur memiliki banyak mainan, cobalah untuk merotasi mainan setiap harinya.
  • Belajar menahan diri untuk belanja mainan. Untuk anak usia bayi dan balita sebenarnya tidak perlu mainan khusus. Yang penting memiliki bentuk unik dan warna yang cerah. Bahkan benda-benda di rumah juga bisa mereka jadikan mainan. Sedangkan untuk anak yang sudah lebih besar, belajarlah untuk menolak membelikan mainan setiap saat mereka merengek dan beri penjelasan kalau mainan yang lama masih bisa digunakan.
  • Ajarkan berbagi pada sesama lewat donasi mainan yang sudah tidak digunakan lagi. Ajak anak untuk memilih mainan tersebut. Jumlah mainan berkurang, penyimpanan di rumah lebih lega, dan anak belajar untuk berderma.

Membeli mainan untuk anak bukan sekedar menghabiskan isi kocek demi untuk membahagiakan anak. Mungkin saat ini Anda terlihat kejam dan pelit karena tidak mau memberikan banyak mainan pada anak. Namun, percayalah bahwa perilaku Anda tersebut bisa mendukung tumbuh kembang anak menjadi pribadi yang baik.

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 4.9 / 5. Vote count: 1121

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
5 Tempat Wisata Anak TerkiniMengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!