Cara Melerai Anak Yang Bertengkar  

Anak Bertengkar

Anak-anak sangat suka bermain dan tentu saja hal tersebut terkadang akan terjadi keributan atau bertengkar bersama teman sesamanya, dan tentu saja ketika hal tersebut terjadi, Anda harus memikirkan bagaimana untuk melepas atau melerai anak yang bertengkar.

Setiap anak tentu saja memiliki ego masing-masing yang tentu bisa merepotkan setiap orang tua, jika anak Anda bertengkar dengan teman sebaya-nya maka Anda harus bisa melerai-nya, untuk itu, simak tips dari kami di artikel ini untuk melerai pertengkaran anak Anda dengan teman sebayanya

Melerai memang merupakan salah satu cara yang paling tepat untuk orang tua agar menghentikan pertengkaran antar anak menjadi semakin parah, t etapi cara tersebut terkadang tidak selalu jadi Andalan di berbagai situasi, cara tersebut cocok Anda lakukan ketika anak sudah mulai bertindak agresif dan mulai menyerang secara fisik.

Tujuannya adalah tentu saja untuk membuat pertengkaran berhenti sekaligus mencegah terjadi cedera, entah si kecil atau temannya yang terdorong dan jatuh, tergigit, atau terpukul.

Pada beberapa kasus, Anda tidak perlu untuk turun tangan untuk menghentikan mereka secara langsung, tidak melerai anak Anda bertengkar, mungkin si kecil bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Cara tersebut bisa Anda terapkan ketika anak sudah mulai mencoba pertengkaran atau jika Anda sudah melihat pertengkaran yang tampaknya tidak membuat anak Anda mulai melakukan penyerangan fisik, atau ketika mereka saling menatap tajam atau saling meledak satu sama lain.

Ketika hal tersebut terjadi, Anda hanya perlu mengamati dan mencegah terjadinya pertengkaran lebih lanjut melalui ucapan, Anda tersebut bisa menenangkan atau membuat hal tersebut berhenti dengan menganjurkan agar keduanya tidak bertengkar lebih lanjut.

Perlu di-ingat, pada beberapa kasus, cara di atas terkadang cukup membantu untuk menghentikan pertengkaran, tetapi bila gagal dan si kecil mulai melanjutkan kea rah yang lebih buruk, maka Anda bisa melakukan beberapa hal seperti ini:

Jika terjadi penyerangan secara fisik, orang tua harus segera melerainya, jadikan diri Anda sebagai penengah, dan jika hal tersebut tidak memungkinkan, maka jauhkan anak Anda dari hadapan teman, pindahkan salah satunya ke tempat yang lebih jauh, agar tidak terjadinya tindakan yang akan saling menyakiti satu sama lain, hal tersebut terlansir di website Childrens Hospital of Pittsburgh.

 

Setelah Anda berhasil memisahkan anak, maka Anda harus bisa tetap tenang, cara melerai anak yang bertengkar selanjutnya adalah Anda harus bisa mengendalikan diri Anda, jangan tersulut emosi, memihak anak Anda sendiri, dan memarahi temannya.

Memilih anak Anda sendiri sama saja menganggap bahwa anak Anda setuju dengan apa yang dilakukan anak Anda, ini akan membuat anak Anda menjadi sombong, tidak mau disalahkan, dan akan membuat anak Anda tidak mau minta maaf terlebih dahulu.

Jika Anda sampai berteriak atau mengeluarkan kata-kata yang keras kepada anak Anda, hal tersebut akan menjadi contoh bagi anak ketika berhadapan dengan hal yang sama.

Teman anak Anda juga tidak akan senang dan akan bertambah marah, maka dia akan bisa melakukan penyerangan fisik dan semakin sulit untuk di pisahkan, dan bisa jadi, pertemanan anak dan temannya akan menjadi semakin buruk.

 

Bagi anak, pertengkaran adalah hal yang sulit untuk diselesaikan, meski permasalahan hanya karena salah satunya adalah masalah sepele.

Cara melerai pertengkaran anak Anda selanjutnya adalah mengajak keduanya berdiskusi ketika suasananya sudah cukup tenang, tanyakan alasan kenapa mereka bertengkar, ketimbang menyalahkan salah satu dari mereka, dan cobalah jelaskan mengapa hal tersebut terjadi dan bagaimana solusinya, jelaskan juga bahwa berteriak, menangis, memukul, menggigit, atau menjelekkan satu sama lain bukanlah suatu yang bisa menyelesaikan segalanya.

 

Ketika anak yang bertengkar sudah selesai pada tahap diskusi yang menyelesaikan masalah Anda, Anda bisa memastikan keduanya saling memaafkan dan kembali bermain bersama.

Ajak keduanya untuk berhadapan, dan keduanya minta untuk mengulurkan tangan untuk salaman sebagai symbol saling memaafkan, mengakui kesalahan dan mengucapkan permintaan maaf kepada masing-masing temannya.

Dan setelah itu, mungkin anak Anda masih belum mau langsung bermain dengan temannya, tetapi dengan berjalannya waktu, maka nanti-nya teman anak Anda akan bermain kembali bersama anak Anda.

 

Exit mobile version