Bimbel Buat Anak Lupa Keluarga?

Bimbel Anak

Setiap orang tua akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak mereka, dan beberapa dari mereka bahkan mendaftarkan anak-anak mengikuti berbagai pelajaran tambahan seperti ekskul, les bimbel, klub olahraga, dan juga kursus privat seperti les music demi menjadikannya sebagai anak yang berprestasi.

Hal tersebut tentu saja dilakukan supaya anak mereka memiliki kesempatan untuk lebih baik meraih sukses di kemudian hari.

Tetapi Anda harus ingat bahwa ada baiknya mempertimbangkan masak-masak sebelum mendaftarkan anak Anda ikut banyak kegiatan tambahan seperti bimbel di luar waktu sekolah anak Anda, ketika anak Anda terlalu sibuk dengan bimbel di luar rumah, anak Anda akan semakin jauh dengan keluarganya sehingga dapat berdampak buruk pada keharmonisan Anda dengan anak Anda.

Mengikuti berbagai bimbel sepulang sekolah memang memiliki banyak manfaat, selain akan menambah ilmu dan membuat anak Anda tertarik dengat bakatnya, beragam kegiatan yang dilakukan oleh anak Anda bisa membantu memperluas lingkup pertemanan anak Anda dengan orang baru, tetapi jangan sampai biarkan anak Anda malah merasa sangat repot dan terbeban dengan aktivitasnya yang segudang dan membuat anak Anda melupakan keluarga-nya sendiri.

Beberapa peniliti studi menjelaskan bahwa risiko untuk ikut pelajran tambahan akan lebih berat daripada manfaatnya jika hal tersebut Anda lakukan terlalu dipaksakan kepada anak Anda, penelitian tersebut dilakukan dengan cara mewawancarai 50 keluarga dari 12 sekolah dasar yang ada di Inggris, dan sekitar 88 persen dari seluruh anak mengaku mengikuti kegiatan di luar jam sekolah hingga 4-5 kali dalam seminggu, dan 58% persennya mengikuti lebih dari satu ekskul yang mulai pada malam hari.

Peneliti tersebut menemukan bahwa anak usia SD yang mengikuti pelajaran tambahan di luar sekolah hingga 4-5 kali dalam seminggu, bahkan hingga malam membuat anak mereka mudah kelelahan dan tidak fokus sehingga jarang memiliki waktu berkualitas bersama keluarga mereka sendiri.

Ada juga peneliti yang mengatakan bahwa jumlah kegiatan pelajaran tambahan yang di-ikuti oleh anak-anak bukanlah satu-satunya sumber masalah, masalah akan muncul ketika orang tua mereka mengawasi seluruh jadwal anak secara berlebihan dan memberikan ekspektasi yang sangat tinggi kepada anak Anda.

Tekanan berat dan ekspektasi yang tinggi agar anak Anda sukses dalam bidang akademi maupun non-akademis berpotensi membuat perkembangan dan kesejahteraan anak Anda berbahaya, dan hal tersebut akan menjauhkan anak Anda dari interaksi dengan anggota keluarga terdekat mereka karena merasa di terror dan seperti robot.

Terlalu banyak menyuruh anak Anda melakukan berbagai kegiatan sepulang sekolah akan memberikan masalah pada kehidupan anak Anda, saat anak belum berusia 11 hingga 12 tahun, anak sedang belajar

untuk berkembang, dan mengikuti kegiatan yang terlalu banyak hingga di luar batas kemampuannya akan berisiko untuk mengganggu perkembangan anak Anda, tentu saja Anda tidak ingin hal tersebut terjadi bukan.

Jadi apa yang harus Anda lakukan? Sebenarnya tidak ada masalah apabila Anda ingin mendaftarkan anak Anda ikut berbagai macam kegiatan pelajaran tambahan agar anak Anda menjadi pribadi yang unggul, yang terpenting adalah orang tua memperhatikan batas wajar hingga tidak sampai merugikan kesehatan anak, dan juga hubungannya dengan Anda serta anggota keluarga lainnya, jangan sampai anak Anda terbeban dan sibuk sehingga anak Anda terlalu memikirkan pelajaran tambahannya dan tidak memiliki waktu dengan keluarganya sendiri.

Sebelum Anda memilih les untuk anak Anda, lebih baik Anda memberitahu anak Anda keinginan Anda dan apa yang anak Anda minati, jika anak Anda tidak ingin les piano dan Anda merasa hal tersebut penting, maka Anda harus mengalah agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari, sebagai saran, Anda sebagai orang tua lebih baik mengikuti saja kemauan anak dan minat anak agar anak Anda tidak terpaksa dan terbeban ketika anak Anda menjalani les tambahan tersebut.

Selain itu, buatlah jadwal bagi anak Anda untuk berkumpul bersama keluarga, setidaknya dalam waktu dua hingga tiga hari sekali, dan jangan buat anak Anda merasa jauh dengan keluarga karena sibuk dengan kegiatan yang diluar sekolah, Anda juga bisa mengajak anak Anda ke taman bermain atau di rumah untuk menonton film, memasak bersama, hingga curhat satu sama lain.

 

Exit mobile version