Tongue Thrusting Pada Anak

14 November 2022

 

Apa itu tongue thrusting?

 

Mama & papa, apakah sudah pernah mendengar gangguan tongue thrusting pada anak dan balita? Apa itu tongue thrusting? Gangguan ini merupakan kebiasaan balita untuk menutup mulut ketika menelan dengan cara menjulurkan bagian atas lidah ke depan bibir. Apabila dibiarkan berlama-lama, kebiasaan ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan struktur wajah.

 

Apakah tongue thrusting itu normal?

 

Sejatinya seorang bayi memang memiliki refleks alami untuk mendorong lidahnya keluar ketika disuapi sesuatu. Di sisi lain, refleks gerakan lidah ini juga bisa membantu bayi untuk menikmati susu langsung dari payudara ibu atau dot botol. Normalnya, kebiasaan ini berlangsung sekitar 4 hingga 6 bulan.

Seiring bertambahnya usia, kebiasaan menjulurkan lidah atau tongue thrusting ini seharusnya menghilang dengan sendirinya. Namun, bagi sebagian anak kebiasaan ini tetap dibawa dan menyebabkan gangguan tongue thrusting tadi.

 

Faktor penyebab gangguan tongue thrusting

 

Via Freepik

 

Apabila pada usia anak-anak terpantau masih melakukan tongue thrusting, hal ini dapat dikategorikan sebagai gangguan. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya gangguan tongue thrusting ini. Faktor eksternal di antaranya adalah kebiasaan mengisap jempol, penggunaan dot dalam waktu lama, serta kebiasaan menggertakan gigi.

Sedangkan faktor internalnya karena alergi, ukuran lidah yang terlalu pendek, lidah yang membesar, serta kehadiran amandel dan hidung tersumbat yang membuat anak sulit bernafas.

 

Dampak dari gangguan tongue thrusting pada anak

 

Via Voss Dental

 

Dampak yang terlihat sangat jelas dari gangguan tongue thrusting ini adalah struktur gigi yang menonjol ke depan sehingga deretannya tidak rapi. Hal ini dikarenakan lidah memberi tekanan berlebih pada susunan gigi terutama yang posisinya ada di depan. Parahnya, gigi bukan hanya berantakan tapi juga bisa mengakibatkan struktur gigi open bite atau overbite.

Perubahan struktur gigi yang tidak normal akan mengakibatkan permasalahan lainnya pada anak seperti kesulitan bernafas lewat mulut, tidak bisa mengunyah dan menggigit makanan dengan baik, mulut tidak bisa menutup sempurna, pelafalan kata-kata menjadi kurang jelas. Apabila dibiarkan, anak akan menjadi stress dan turun rasa percaya dirinya.

 

Kenali gejala gangguan tongue thrusting pada anak

 

Semakin cepat Anda mendeteksi gejala gangguan tongue thrusting pada anak, maka akan semakin mudah penanganannya. Dampak buruk pun dapat diminimalisir. Berikut gejala-gejalanya:

  • Tidak mampu menutup mulut atau mengatupkan kedua bibir dengan sempurna karena struktur gigi berantakan
  • Terdapat celah di antara gigi depan bagian atas dan bawah (open bite atau gigitan terbuka)
  • Cadel
  • Kesulitan untuk melafalkan kata-kata dengan tepat
  • Lidah menonjol di antara gigi depan

Penanganan yang tepat

 

Via Freepik

 

Pada tahap awal, gangguan tongue thrusting dapat ditangani dengan cara menghentikan kebiasaan buruk itu sendiri. Anda bisa berkonsultasi kepada psikolog anak serta dokter gigi dan mulut. Psikolog anak mungkin akan menyarankan berbagai terapi untuk menghilangkan kebiasaan tongue thrusting seperti terapi wicara, terapi myofungsional, serta terapi perilaku.

Namun untuk gangguan tongue thrusting yang sudah terjadi cukup lama, penanganannya pun akan cukup berat. Hal ini dikarenakan struktur gigi anak sudah berubah selama masa pertumbuhannya. Bentuk wajah pun akan lebih memanjang dari biasanya sehingga anak kerap mengalami kesulitan bernafas. Untuk kasus ini, mungkin anak perlu bantuan profesional untuk merapikan gigi dan struktur wajah.

 

Cara mencegah gangguan tongue thrusting

 

Gangguan tongue thrusting dapat dicegah dengan berbagai cara. Di antaranya adalah menghentikan kebiasaan anak untuk menghisap jempol, menggigiti kuku, serta bernafas lewat mulut. Anda juga perlu menghentikan penggunaan dot atau empeng pada waktunya. Jika anak memiliki penyakit yang memicu gangguan tongue thrusting, fokuslah untuk penyembuhan penyakit tersebut. Jangan lupa untuk rajin kontrol kondisi gigi anak secara rutin.

 

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 4.8 / 5. Vote count: 429

No votes so far! Be the first to rate this post.

Leave a reply
Efektif Mengajarkan Anak Bilingual Atau Multilingual6 Manfaat Mendengarkan Musik Bagi Anak Usia Dini

Leave Your Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Free Call

We are pleased to answer all your questions
+62 888 1 800 900
Live Chat via Whatsapp!